Cegah Ketularan Corona, Warga Kota Kediri Terapkan Aneka Strategi
Sejak ditetapkannya Kota Kediri sebagai zona merah covid-19, masyarakat setempat menjadi resah dan was-was. Mereka takut terinfeksi virus yang hingga sampai sekarang ini belum ada obatnya. Sejumlah upaya dilakukan warga agar terhindar dari kemungkinan terinfeksi covid.
Ada yang memilih untuk mematuhi imbauan pemerintan, dengan berdiam diri di rumah. Upaya lain yang dilakukan adalah meningkatkan sistem pengamanan di tiap kampung. Banyak spanduk bertuliskan tentang peningkatan kewaspadaan terhadap bahaya virus corona.
Spanduk berisi tulisan tentang imbauan yang disertai ancaman, namun bila dibaca cukup menggelitik dan terkesan lucu. Biasanya tulisan ini ditempatkan di depan gapura kampung akses masuk lingkungan pemukiman warga.
Bahkan ada pula yang menerapkan jam malam di mana setiap kampung selalu dijaga bergiliran oleh warga. "Ini dilakukan agar warga yang datang dari luar, tidak secara sembarangan bisa keluar masuk kampung orang lain," Kata Widodo kepala Rukun Warga di Kelurahan Kaliombo.
Jika pun ada tamu yang masuk dari luar, diwajibkan izin terlebih dahulu. Bahkan sebelum masuk ke lingkungan, tamu tersebut diharuskan cuci tangan.Upaya preventif ini diberlakukan atas inisiatif dari warga sendiri dan dilakukan secara swadaya.
"Setiap rumah warga, harus ada bak air dan sabun untuk cuci tangan, " kata pria yang berprofesi sebagai penyiar radio dan ketua Panpel Persik Kediri ini.
Sekadar catatan, saat ini jumlah warga Kota Kediri yang positif terpapar covid -19 ada sekitar tujuh orang. Empat di antaranya dinyatakan sembuh dan dizinkan pulang ke rumah. Sementara tiga lainya masih dalam penanganan tim medis. Pasien dalam pemantauan sembilan orang . Orang dalam pemantauan 197, serta orang sehat dalam risiko berjumlah 1.511.
Advertisement