Upaya Pemkot Surabaya Menata Kawasan Kota Tua untuk Wisata
Pemkot Surabaya berupaya kembali menghidupkan kota tua di sejumlah kawasan di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk menambah daya tarik wisata di Kota Surabaya.
Adapun kawasan yang mulai dilakukan penataan di antaranya adalah wilayah Pecinan di Jalan Kembang Jepun Kya-Kya, Eropa di Jalan Garuda, hingga wisata religi di Ampel.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, di kawasan wisata Eropa saat ini akan dilakukan pemasangan stone block (pemavingan), setelah itu dilakukan pengecatan di akhir Maret 2024.
“Kami membuat surat (sebelum mengecat) ke Kementerian BUMN ya, karena kan itu miliknya BUMN semua. Untung-untungan, nanti BUMN mau membantu juga pengecatan,” kata Eri Cahyadi, Sabtu, 27 Februari 2024.
Sementara itu, di kawasan Pecinan Kya-Kya, Eri ingin, instalasi listrik di kawasan ini ditata lebih rapi. Sehingga nantinya kawasan itu akan tampak tertata tanpa adanya tiang dan kabel listrik.
“Saya ingin menurunkan kabel listrik, jadi listriknya berada di dalam tanah, tidak nangkring lagi di sepanjang Kya-Kya,” paparnya.
Sementara itu, Eri juga ingin melakukan penataan di kawasan Perak Timur, tepatnya di sekitar Pasar Pabean Surabaya. Ia meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru dan Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal untuk melarang truk parkir sembarangan di sekitar pergudangan Perak Timur.
“Jangan sampai ada truk yang parkir, kalau tidak ada pabriknya di situ jangan parkir di situ, dicarikan parkiran. Jangan lupa ditambah penerangan jalan umum (PJU) biar terang,” sebutnya.
Bukan hanya menata kawasannya saja. Setelah ditata, mantan Kepala Bappeko itu juga ingin pedagang di area tersebut dibuatkan tempat yang layak. Sehingga nantinya kawasan ini nyaman digunakan sebagai tempat wisata.
“Pedagang-pedagang ini didata, dikasih gerobak yang bagus. Jadi biar orang kalau datang ke sini, mau makan, ada tempat parkirnya,” tuturnya.
Terakhir, ia meminta kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk membuatkan saluran air atau crossing mengarah ke sungai Kalimas.
Tujuannya, agar sirkulasi air buangan dari Pasar Pabean tidak menyumbat dan terjadi banjir di kawasan ini.
“Nanti (DSDABM) tolong salurannya, gotnya langsung dibuang ke kali. Crossing dibuat agak besar. Jadi biar nggak banjir,” tandasnya.