Upaya Disabilitas Pasuruan Berdaya di Bawah Oemah Craft
Ungkapan "Kenali aku karena kemampuanku bukan karena kelemahanku" menjadi moto yang digigit erat para disabilitas Pasuruan raya yang bernaung di Oemah Craft. Hal itu sebagai ungkapan yang pas menggambarkan semangat para disabilitas tersebut untuk mandiri dan tidak dipandang sebelah mata.
Jarum jam dinding menunjukkan angka 11.40 saat wartawan media ini berkunjung ke Oemah Craft di Kepel Krajan, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Kamis 16 Desember 2021.
Sebuah rumah sederhana menjadi jujugan disabilitas Pasuruan raya. Dengan ramah para penghuni Oemah Craft mempersilakan media ini meliput kegiatan mereka. Kebetulan hari ini aktivitas mereka adalah membuat kripik pisang.
Rumah milik M. Mabrur itu sejak 2010 memang menjadi 'markas' para disabilitas untuk berkreasi. Mabrur yang juga disabilitas itu tergerak untuk mengajak disabilitas lainnya bersama-sama menatap masa depan dan saling mendukung. Tidak mudah memang karena tidak semua disabilitas tertarik dengan ajakan Mabrur.
"Kami rutin setiap bulan keliling mencari teman disabilitas lain. Tapi, tidak mudah karena ada sebagian yang midsetnya 'nanti dapat apa? Sebagian ada yang orangtuanya yang melarang dan terkesan menutupi kalau punya anak disabilitas.
Namun, semangat Mabrur untuk memberikan dukungan pada teman sesama disabilitas tidak surut. Seiring waktu Oemah Craft tidak pernah berhenti menjadi tempat pembelajaran kewirausahaan mandiri anggotanya. "Inginnya saya teman-teman ini menjadi pengusahanya, bukan lagi karyawan. Jadi, mereka memperkerjakan tetangga atau saudaranya," harap Mabrur.
Senada dengan Mabrur, Khosi'in, disabilitas asal Gondangrejo, Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan bahwa Oemah Craft menjalin ikatan persaudaraan. Sehingga antar disabilitas tidak merasa sendiri.
Khosi'in dan istrinya Binti yang sama-sama tunadaksa itu tidak patah semangat untuk mandiri. Keahlian Khosi'in adalah menyervis ponsel. Ia membuka sebuah konter dan jasa servis ponsel. Sedangkan istrinya ikut sebagai tenaga pembuat kripik pisang di Oemah Craft.
"Kebanyakan teman-teman disabilitas itu minder. Kami ajak gabung supaya mereka punya keterampilan. Di sini ada banyak pilihan ketrampilan. Mulai sablon, cetak undangan, telur asin, kripik pisang dan rengginang," terang Si'in sapaan akrabnya.
Si'in melanjutkan, bersama teman-temannya di Oemah Craft mereka tidak mudah berpuas diri. Setelah sukses memproduksi aneka aksesoris. Kini, mereka mengembangkan usahanya dengan memproduksi kripik pisang dan rengginang.
Sejak diluncurkan sekitar 3 bulan lalu, mereka kebanjiran order. Si'in mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka jika produk mereka banjir pesanan. Karena awalnya mereka akan menitipkan produk mereka ke warung-warung.
"Tidak menyangka karena awalnya mau kami titipkan ke warung-warung. Tapi, ternyata kami kebanjiran pesanan sampai tidak tersedia stok," ungkap bapak satu anak itu.
Pemasaran produk Kripik pisang dan rengginang produksi Oemah Craft adalah via onlie. Aris, salah seorang Celbral Palsy ditunjuk sebagai marketingnya. Tidak sia-sia usaha Aris. Terbukti dalam sehari Oemah Craft memproduksi sekitar 17 kilogram kripik pisang dan 10 kilogram rengginang. "Pengirimannya sekarang sudah ke Madiun dan Jogja," terang Syifa si pembuat rengginang.
Harga kripik dan rengginang Oemah Craft dibandrol dengan harga 12 ribu Rupiah. Anda bisa langsung mendatangi Oemah Craft di Dusun Kepel Krajan, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan atau menghubungi nomor Whatsapp 085708866066 untuk membantu teman-teman disabilitas yang semangat usaha mandiri.