Upacara Hari Korpri, Ini Pesan Bupati Pasuruan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke 48, di Alun-Alun Bangil, Jumat, 29 November 2019.
Upacara dipimpin Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf. Sedangkan Komandan Upacara dipercayakan kepada Sekretaris 1 DPD Korpri Kabupaten Pasuruan, Sunyono, dan Perwira Upacara oleh Kepala Dinas PU Bina Marga, Hanung Widya Sasongko.
Sementara untuk petugas Pengibar Bendera Merah Putih dipercayakan kepada Shandika Bowo Laksono (Staf DPMD), Nailatul Ilmi Nafi’ah (Staf Bagian Keuangan dan Perlengkapan), dan Zamrudin Agung Prabowo (Staf DPMD). Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Arif Rachman Kinanggi (Staf Bakesbangpol), dan Pembaca Panca Prasetya KORPRI oleh Lalu Ramadi Wanda Maxudi (Staf BKPPD).
Selesai upacara dilaksanakan, Bupati Irsyad menganugerahkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 10, 20 dan 30 tahun. Masing-masing diberikan kepada Dulgani (Pengelola bantuan social dan hibah Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Kabupaten Pasuruan). Kemudian Heru Widityanto (Kabag Perekonomian), dan Sutaji (Sekretaris Dispora Kabupaten Pasuruan).
Tak hanya itu, Bupati Irsyad juga menyerahkan SK Pensiun kepada Sumantri (Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dan Suwandi (Kepala UPTD SDA dan Tata Ruang).
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan santunan jaminan kematian kepada istri (alm) Mas Anom Sugito (PTT Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dan penyerahan hadiah para pemenang Lomba MTQ Tingkat Propinsi Jawa Timur. Diantaranya Juara 1 Cabang Tartil Qiroat Remaja (Ali Nahwan), Juara 1 cabang MHQ 20 JUZ (Qurrota A’yun), serta tiga juara Syahril Qur’an, yakni Firda Nailunnihaya, Miftahul Jannah dan Siti Solikhah).
Bupati Irsyad membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo yang isinya dalam menghadapi perubahan dan persaingan, seluruh masyarakat harus menggunakan cara-cara dan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, dan tidak kompetitif harus ditinggalkan.
"Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Karena itu, seluruh anggota KORPRI harus mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan," kata Irsyad.
Untuk KORPRI, Presiden Jokowi meminta untuk terus bergerak mencari terobosan dan melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus di pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi. Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata.
"Pemangkasan jabatan eselon 3 dan 4 untuk digantikan dengan percepatan penerapan tekhnologi. Sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat. Karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit seperti saat ini jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Sehingga kita harus lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita," katanya.
Presiden juga menegaskan bahwa seluruh anggota KORPRI harus mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat dan boros anggaran. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
"Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)