Upacara di Pantai Permata Kota Probolinggo Dilanda Air Pasang
Sekitar 45 warga dari beragam komunitas menggelar upaca HUT Kemerdekaan RI di Pantai Permata, Kota Probolinggo, Senin pagi, 17 Agustus 2020.
Upacara di bibir pantai di antara hutan mangrove itu sempat dilanda air pasang tetapi tetap berlangsung hingga selesai.
Upacara dimulai sekitar pukul 07.00 pagi ketika air pasang tiba meluber menggenangi lokasi upacara. Ketinggian air terus meninggi hingga lutut para peserta upacara.
Air pun terlihat berkecipak ketika tiga petugas pengibar bendera berbaris mendekati tiang bendera. Pengibaran bendera diiringi lagu Indonesia Raya.
Air semakin tinggi ketika petugas pembaca Pembukaan UUD 1945, disusul pembacaan Pancasila melaksanakan tugasnya.
Ada sedikit insiden kecil, seorang peserta upacara terjatuh ke air yang mulai meninggi. Ia segera ditolong peserta upacara lainnya. Upacara ditutup doa oleh seorang tukang becak.
Sejumlah sepeda motor yang diparkir di sekitar lokasi upacara banyak yang roboh akibat dilanda air pasang. Diduga karena pasir pantai itu labil ketika digenangi air.
"Sepengetahuan saya, ini upacara HUT Kemerdekaan yang pertama digelar di Pantai Permata, Kelurahan Pilang," ujar inspektur upacara, Budi Krisyanto.
Peserta upacara dari beragam komunitas. "Ada komunitas abang becak, kang-yuk, kalpataru, bersih-bersih sungai, dan sejumlah komunitas lain," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) itu.
Pantai Permata seluas sekitar 17 hektare, kata Budi, terbentuk akibat sedimentasi pasca Gunung Bromo erupsi pada 2010 silam. Lahar membawa membawa material vulkanis melalui Kali Pilang dan terhampar di muara.
Kini Pantai Permata ditumbuhi hutan mangrove dan vegetasi pantai berupa cemara udang.