Tahun Ini, Unusa Dipercaya Menerima Mahasiswa PPG
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun ini dipercaya pemerintah menerima mahasiswa PPG (Prodi Pendidikan Guru) dalam jabatan. Hal itu diungkapkan Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, Senin 14 Januari 2019.
"Jadi tahun ini, insya Allah bulan depan kami sudah bisa menerima mahasiswa PPG dalam jabatan. Artinya mereka yang sudah berprofesi sebagai guru tapi belum terverifikasi," tutur Prof. Achmad Jazidie
Didampingi Prof. Kacung Marijan, Ph.D, Wakil Rektor Unusa, Prof Jazidie, mengadakan Jumpa Pers di ruang LSP lantai 4, Kampus B Unusa Jemursari. Selain mengabarkan tentang akreditasi B yang didapatkan oleh Prodi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia dini.
Pada kesempatan itu, Prof. Kacung Marijan, menambahkan, dalam tahun ini Unusa akan menerima 12 Robel (rombongan belajar) yang dibagi dalam 4 kloter, satu di antara Robelnya berisi 30 orang.
"Jadi kami bisa menerima sekitar 360 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan untuk tahun ini," tutur Prof Kacung Marijan.
Mengenai kesiapan perguruan tinggi yang dipimpinnya, Prof Kacung Marijan mengaku, pihaknya sudah menyiapkan ruang kelas yang dibutuhkan. Selain itu, Unusa bekerja sama dengan 40 Sekolah Dasar (SD), baik Negeri maupun Swasta untuk menjadi tempat praktik mahasiswa PPG.
"Untuk sistem pembelajaran kami lakukan online dan offline. Bila online bisa dikerjakan di rumah setelah mereka bekerja, hal itu selama 3 bulan. Lalu mereka dipanggil kemari (kampus Unusa, red) selama satu bulan untuk mengikuti workshop. Seelah itu, baru ujian secara online serta membuat karya tulis," tutur Prof Kacung Marijan.
Untuk karya tulis, Prof Kacung Marijan pun memastikan tidak adanya plagiatisme yang sering terjadi pada program PPG. Karena pihak Unusa sudah memiliki software untuk mendeteksi plagiatisme.
"Kami punya software namanya Turnitin untuk mendeteksi plagiat pada karya tulis. Jadi, kami memastikan nanti tidak akan ada plagiat," tuturnya.
Menurut Prof Kacung Marijan, untuk tenaga dosen pun telah dipersiapkan. Para dosen itu, nanti harus stand by guna menjawab pertanyaan mahasiswa PPG selama 24 jam.
Prof Kacung Marijan menambahkan, para mahasiswa yang diterima sebagai PPG diatur langsung oleh pemerintahan.
"Kami hanya menerima sama seperti Perguruan Tinggi lain yang dipercaya juga. Untuk urusan administrasi dan penilaiannya langsung pusat yang atur. Dari Jakarta," kata Guru Besar Politik ini.(pit)