Cara Jitu Tangkal Berita Hoax, Unusa Gelar Sarasehan HPN
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar sarasehan yang bertajuk "Membangun Pencitra Intitusi Melalui Pers di Era Revolusi Industri 4.0" pada kamis 7 Februari 2019.
Acara ini selain menangkis pemberitaan hoax yang beredar di masyarakat, juga untuk memeriahkan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang jatuh pada 9 Februari mendatang.
Hadir Mohammad Nuh, anggota Dewan Pers yang menjadi keynote speaker dengan dua pembicara yaitu, Zainal Arifin Emka, Dewan Penasehat PWI Jawa Timur dan Sapto Anggoro, Founder Tirto.id.
Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie,M.Eng mengatakan, kemajuan teknologi saat ini membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan sehari-hari.
"Karena itu dibutuhkan wawasan dan pengetahuan dalam memahami sebuah informasi yang ada, sehingga kita tidak terjebak maupun mengkonsumsi informasi hoax," katanya saat ditemui usai acara, Kamis, 7 Februari 2019.
Jazidie menambahkan, niatnya untuk menjadikan acara sarasehan Hari Pers Nasional ini menjadi acara tahunan di Unusa.
"Di Unusa memang tidak ada jurusan yang berhubungan dengan sipil maupun komunikasi. Tapi kami ingin mahasiswa Unusa juga mengetahui informasi tentang peran pers sesungguhnya. Jadi salah satu upayanya ialah memanfaatkan momen yang ada seperti sekarang ini," katanya.
Sementara Mohammad Nuh mengatakan peran media adalah mengedukasi dan mencerahkan masyarakat lewat konten pemberitaan yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
"Esensi media itu pesan. Setiap pesan pasti ada konten dengan medium yang berbeda sesuai berkembangan zaman. Subtansinya pesan yang disampaikan tidak boleh berubah tapi mediumnya bisa berubah seiring waktu," katanya.
Ditambahkan Nuh, bila peran pers dalam memberdayakan masyarakat lewat edukasi serta pencerahan melalui isi pesanya dapat berjalan dengan baik, maka peran pers akan sangat dahsyat dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, kata Nuh, informasi saat ini sangat berlebihan sehingga banyak masyarakat yang terjebak dalam berita fake atau hoax.
"Untuk itu peran media dalam mencari informasi, mengelola dan menyajikan kepada publik harus benar, sehingga meningkatkan kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang fake dan mana yang fakta," katanya.
Dalam acara ini, Unusa juga memberikan piagam penghargaan ke sejumlah media, salah satunya kepada ngopibareng.id. Pemberian piagam penghargaan ini sebagai bentuk rasa terima kasih Unusa kepada media yang mendukung lewat pemberitaannya. (pts)
Advertisement