Unusa Fasilitasi Mahasiswa PPL di Negara-Negara ASEAN
Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (Unusa) bekerjasama dengan Southeast Asian Ministers Of Education Organization (SEAMEO), memfasilitasi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau praktik mengajar di beberapa sekolah negara anggota ASEAN.
Program yang bernama SEA Teacher Program (Preservice Student Teacher Exchange in Southeast Asia) akan berlangsung selama tiga minggu. Dengan memberikan fasilitas ini mahasiswa program studi keguruan dan ilmu pendidikan agar mendapatkan pengalaman mengajar di negara-negara anggota ASEAN.
Program sudah mulai berjalan sejak kamis, 31 Januari 2019. Dua mahasiswa asal Filipina yang menjadi tamu FKIP Unusa, kini sedang ditempatkan untuk mengajar di SD dan SMP Khadijah Surabaya. Pada waktu yang bersamaan mahasiswa Unusa berada di Filipina juga untuk melakukan praktek mengajar.
Saat mengajar di hari pertama dua mahasiswa Filipina ini mengajarkan bahasa Filipina dengan media boneka Hand Puppet atau boneka yang biasanya digunakan untuk mendongeng.
Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie menyambut baik program pertukaran pelajar ini. Program ini akan memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmunya di negara-negara ASEAN.
"Bagi Unusa program ini memiliki arti sangat penting dan membuktikan bahwa kurikulum yang diberikan dalam proses pembelajaran bukan hanya untuk kepentingan regional atau lokal, tapi juga internasional," katanya, Jum'at, 1 Februari 2019
Jazidie menambahkan, untuk pembiayaan program ini terutama transportasi sepenuhnya ditanggung Unusa, sementara akomodasinya selama mahasiswa Unusa berada di Filipina akan ditanggung oleh perguruan tinggi Filipina.
"Hal yang sama juga berlaku untuk dua mahasiswa Filipina yang sekarang ada di sini. Mereka hanya membiayai biaya perjalanan, sedang selama di Surabaya, ditanggung oleh Unusa," kata Jazidie.
Salah satu mahasiwa Filipina, Swenn Grospe Bautista mengatakan, program ini akan menjadi wadah bagi dirinya untuk mengembangkan kemampuan dalam proses belajar mengajar.
Selain itu, Swenn Grospe juga menjelaskan program SEA Teacher membuatnya bisa mengenal budaya dan agama di Indonesia.
"Kendala bahasa dan budaya tidak menjadi masalah karena saya didampingi oleh mahasiswa Filipina yang kebetulan menjadi mahasiswa Unusa," ujar Swenn, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, Central Luzon State Universirty, Filipina. (pts)