Unusa-BWI, Ajak Mahasiswa Jadikan Wakaf sebagai Gaya Hidup
Prof Mohammad Nuh, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat mengatakan, saat ini prioritas BWI adalah memberikan edukasi tentang wakaf pada institusi pendidikan.
“Untuk itu kami akan masuk ke dalam lembaga-lembaga pendidikan baik itu perguruan tinggi maupun sekolah menengah. Ini menjadi prioritas utama BWI," kata Prof Mohammad Nuh saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Sabtu, 28 September 2019.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan kuliah umum yang bertema 'Paradigma Baru Wakaf dalam Dinamika Penguatan Masyarakat'. Dimaksudkan untuk mengedukasi pentingnya wakaf untuk gaya hidup.
Dalam acara ini Unusa mengandeng Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang tengah gencar meningkatkan literasi wakaf dengan mempromosikan edukasi mengenai kesadaran berwakaf di dunia pendidikan.
Menurut Mohammad Nuh, kegiatan ini sudah aktif dijalankan BWI pusat sejak Mei 2018 lalu. Lebih lanjut, ia menjelaskan, wakaf adalah instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan, kualitas dakwah, dan menjaga kemartabatan.
"Sebagai contoh kebun kurma yang diwakafkan Sayyidina Umar dan hasilnya digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin dan yang membutuhkan. Contoh lainnya wakaf sumur oleh Sayyidina Utsman yang memberikan manfaat sumber air minum bagi penduduk Madinah," jelas Mohammad Nuh.
Menurutnya, saat ini yang lebih dikenal ialah sedekah, infaq dan shodaqoh. Karena itu kami ingin para milenial, khususnya mahasiswa di Unusa lebih mengenal wakaf.
"Tidak hanya mengenal tapi juga menjadi pelaku wakaf dan ikut mengkampanyekan wakaf,” ungkap Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) ini.
Mendikbud Periode 2009-2014 ini mengatakan di Eropa dan Amerika, wakaf pun dikembangkan untuk membangun dan membiayai perguruan tinggi, seperti Harvard University dan Stanford University. Namun, mereka menyebutnya endowment. Dengan wakaf itulah Harvard dan Stanford berkembang menjadi perguruan tinggi yang diakui.
Pada kesempatan itu, Muhammad Nuh mengajak generasi milenial untuk turut memajukan wakaf dan menjadikannya sebagai gaya hidup. penyelenggara wakaf Goes to Campus menyasar generasi milenial mahasiswa karena mereka adalah generasi elit calon pemimpin bangsa.
"Nantinya para mahasiswa inilah yang akan menjadi tokoh-tokoh yang diharapkan sudah memahami wakaf dan berkontribusi untuk memajukan wakaf produktif, baik sebagai yang berwakaf maupun sebagai pengelola wakaf,” tutur M Nuh.
Advertisement