Pasar Kapasan Dibuka Hanya untuk Pedagang
Pasar Kapasan kembali memperbolehkan para pedagang untuk mengambil barang yang masih tertinggal di dalam. Padahal, sebelumnya sempat diberitahukan bahwa pengosongan area diberlakukan sejak Minggu, 5 April 2020, kemarin.
Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya, Muhibuddin mengatakan, dibukanya kembali Pasar Surya kali ini bukan untuk pengunjung. Namun bagi para pemilik toko yang masih memiliki barang dagangan yang belum diambil.
“Kalau ambil barang bisa terus (setiap hari). Kalau Sabtu kemarin, 4 April 2020, masih bisa sambil berjualan, bedanya kalau hari ini hanya ambil, tidak bisa berjualan,” kata Muhibuddin, ketika ditemui di area Pasar Kapasan, Senin, 6 April 2020.
Menurut pantauan Ngopibareng.id, terlihat pedagang berkerumun di depan pintu masuk Pasar Kapasan yang hanya dibuka separuh tersebut. Tak lama kemudian, petugas gabungan dari Salpol PP serta Polsek Simokerto datang untuk mengurai serta menginstruksi mereka untuk mengantre.
“Ini tadi sejak jam sembilan pagi, sampai jam dua siang nanti kita tutup lagi. Masuknya juga gantian, biar gak bergerumbul di dalam,” ucap Muhibuddin.
Sebelum masuk ke area pasar, pemilik stand diharuskan mengikuti protokol kesehatan, seperti diharuskan memakai masker serta sarung tangan, mencuci tangan terlebih dahulu serta memakai hand sanitizer. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk mengumpulkan KTP serta menulis data diri dan foto, guna menghindari pencurian barang.
“Hari ini karena hari pertama, jadi wajar kalau seperti ini. Tapi harapannya besok seterusnya bisa lebih tertib, kita tetap evaluasi akan seperti apa besok. Intinya keamanan yang paling utama,” jelasnya.
Muhibuddin menerangkan, kalau pengambilan barang oleh pedagang bisa dilakukan setiap hari, namun tetap mengikuti jam yang ditentukan. Selain itu, ia ingin hal tersebut dijadwalkan untuk per lantai agar lebih terorganisir.
“Ini tadi mulai lantai dasar sampai lantai tiga masuk sini semua. Kalau mulai besok akan kami lakukan pemblokiran per lantai, kita tidak menentukan blok mana dulu, sekarang kita lihat di buku tamu mana yang paling banyak, itu nanti akan kami evaluasi. Kalau hari ini pedagang di lantai 3 sedikit, berarti besok lantai 3,” tuturnya.
Soal kemarahan pedagang terhadap penutupan Pasar Kapasan pada Sabtu, 5 April 2020, kemarin. Muhibuddin mengaku sudah memanggil perwakilan untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini.
“Kemarin, Minggu 6 April 2020, kita ketemu sama tokohnya, semua ada plus minusnya. PD Pasar (Surya) ya gak dapat untung, cuma ini harus dilakukan. Harapannya nama Kapasan ini sudah clear, jadi kalau ada yang sakit malah orang akan ragu datang ke Kapasan. Jadi ini cara merehabilitasi pasar. Setelah ini selesai, bisa beroperasi lagi. Pengunjung juga merasa aman dan tenang,” tutupnya.