Untuk Pegiat Media, Ketua NU Jatim: Tetap Teladani Ajaran Nabi
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengingatkan para pegiat media Nahdlatul Ulama dan pesantren se-Jawa Timur untuk menjaga integritas pribadi dengan menyebar kebaikan sesuai aturan yang ada. Bahwa kebaikan memang harus disebar, akan tetapi dengan cara yang baik.
“Silakan perkataan, dawuh dan ceramah para kiai pesantren disebarkan,” kata Kiai Marzuki Mustamar, Senin 16 Maret 2020.
Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang tersebut mengingatkan bahwa banyak kalangan yang membenarkan sekaligus melakukan bahwa kebohongan yang disampaikan berkali-kali akan dianggap sebagai kebenaran.
“Hal tersebut dapat kita saksikan saat ini, betapa kebohongan diberitakan berkali-kali sehingga membuat masyarakat percaya bahwa hal tersebut sebagai kebenaran yang harus diikuti,” kata dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang ini.
Sebelumnya, Kiai Marzuki Mustamar mengungkapkan hal itu dalam Halaqoh Media yang digelar di PWNU Jawa Timur, Sabtu 14 Maret 2020. Kegiatan tersebut dalam serangkaian Peringatan Hari Lahir ke-97 NU yang digelar NU Jawa Timur.
Terkait kalangan yang menghalalkan segala cara untuk mempengaruhi opini publik tersebut, Kiai Marzuki, sapaan akrabnya berharap tidak dilakukan ratusan peserta halaqah.
“Mereka bahkan menggunakan mesin hoaks demi kepentingan propaganda ini,” keluhnya.
Namun, Kiai Marzuki berharap para santri dan pegiat media NU tidak melakukan hal tersebut karena jauh dari semangat sebagaimana diteladankan Nabi Muhammad SAW.
“Kendati sebagai pegiat media, kalian harus meneladani sifat yang melekat dari Nabi Muhammad SAW yang siddiq, amanah, tabligh dan fathanah,” ungkapnya.
Inilah yang akan membedakan pegiat media dari kalangan pesantren dengan lainnya. Bahwa semangat menyebar konten, harus diiringi dengan akhlak yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pada akhir paparan, Kiai Marzuki mengingatkan peserta bahwa ada banyak hal yang bisa disebar saat ini baik dalam bentuk video pendek, kalimat hikmah maupun penjelasan terkait berbagai masalah umat.
“Silakan cemarah kiai dipotong pendek-pendek sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Demikian pula kalimat hikmahnya didesain dan disebarkan kepada khalayak dengan media yang digandrung massa,” ungkapnya.
Kiai Marzuki juga membai’at peserta untuk terus berkomitmen menebar kebaikan hingga akhir hayat.
Advertisement