Untuk Maju, Kata Rektor Unesa, harus Berani Pakai Sepatu Beda Warna
Tahun ini jumlah pendaftar yang ingin kuliah di Unesa (Uniersitas Negeri Surabaya) tercatat 55.848 calon mahasiswa. Sementara kuota untuk mahasiswa baru cuma 6 ribu. Tahun lalu jumlah pendaftar 40.920 calon mahasiswa, kuotanya 7 ribu.
Hal ini menunjukkan Unesa kini menjadi kampus favorit bagi calon mahasiswa. Bandingkan dengan jumlah pendaftar di Universitas Airlangga yang tercatat 22.178 calon mahasiswa, sedang yang diterima hanya 1.895 . Sementara ITS diminati sekitar 10 ribu calon mehasiswa.
“Unesa kini memang jadi favorit,” kata Rektor Unesa, Prof.Dr.Nurhasan M.Kes. “Makin tahun jumlah peminat makin bertambah, dan sekarang menjadi tertinggi. Sampai-sampai daya tampung kita diminta untuk diturunkan jadi enam ribu mahasiswa dari tujuh ribu pada tahun lalu, agar perguruan tinggi swasta juga mendapatkan mahasiswa baru. Terus terang saja faktanya memang seperti itu,” kata Nurhasan, yang Januari lalu terpilih menjadi Ketua Forum Rektor periode 2023-2024.
Makin diminati, Unesa mengimbanginya dengan membuka prodi baru, yaitu kebidanan, kesehatan, ilmu politik dan managemen olahraga untuk S1 dan S2. “Kami berharap dapat membuka prodi baru yang berhubungan dengan media termasuk perkembangan teknologinya,” tambahnya.
Nurhasan meyebut Unesa juga menaruh perhatian pada perkembangan kesenian bukan hanya pada sisi pendidikan tetapi juga apresiasi karena kesenian termasuk jurusan favorit di Unesa. “Di kampus, dekat dengan lokasi kolam, sudah ada panggung atau gelanggang untuk pentas kesenian baik teater maupun pentas tari. Saya harap para mahasiswa bisa mengisinya minimal seminggu sekali. Dengan demikian apresiasi para mahasiswa terhadap kesenian juga dapat meningkat,” kata Nurhasan.
Banyak pengamat mengatakan Unesa mengalami kemajuan pesat, terbukti dengan makin banyaknya peminat. Nurhasan berterima kasih pada para pengamat yang mengatakan demikian, tetapi menurutnya, jadi pemimpin harus punya keberanian. Itu salah satu syarat penting bagi pemimpin yang ingin maju. “harus berani,” tegasnya. Termasuk keberanian dirinya yang selalu memakai sepatu beda warna antara sepatu kanan dan kiri.
“Tidak banyak orang berani memakai sepatu kanan dan kiri yang warnanya berbeda. Apalagi pada acara-acara resmi, sepatu saya juga selalu beda warnanya. Bahkan ketika saya bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, saya juga pakai sepatu selang seling. Empat kali saya ke Istana selalu pakai sepatu beda warna. Apakah Anda berani?” Tanya Nurhasan.
Kapan Nurhasan mulai memakai sepatu beda warna, karena dua menteri perempuan pada kabinet ini juga pernah foto bareng di depan istana dengan memakai sepatu beda warna? “Kalau saya sudah lama sekali memakainya. Ketika masih jadi mahasiswa keolahragaan sekaligus jadi atlet bulutangkis, saya sudah bersepatu beda warna. Jadi sudah lama, bukan setahun dua tahun,” kata Nurhasan, yang sejak tahun lalu dikukuhkan juga sebagai Ketua Umum PB Foki (Fderasi Olahraga Petanque Indonesia).
Petanque adalah olah raga tradisional yang berasal dari Perancis, memakai bola yang dilemparkan ke tanah. Pada even SEA games ke 26 di Jakarta tahun 2011, Petanque termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan.
Untuk memajukan Unesa, kata Nurhasan, dia dibantu para dekan dan dosen yang mumpuni di sepuluh fakultas yang ada. Selain itu pada periode keduanya ini dia juga dibantu 4 Wakil Rektor yang dinilainya solid. Mereka adalah Wakil Rektor I (Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni) Prof.Dr.Madlazim, Wakil Rektor II (Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha) Dr.Bachtiar Syaiful Bachri, Wakil Rektor III (Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center) Dr. Bambang Sigit Widodo serta Wakil Rektor IV (Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerjasama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi) Dr. Martadi. (nis)