Impor 100 Ribu Ton Daging Sapi untuk Kebutuhan Bulan Puasa
Pemerintah dikabarkan telah mengeluarkan izin impor daging sapi dan kerbau sebanyak 100.000 ton. Impor ini untuk memenuhi perkiraan kebutuhan daging selama bulan Ramadhan hingga Lebaran tahun ini. Oleh karena itu, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga daging.
Menurutnya, volume impor daging kerbau lebih banyak yakni 80.000 ton. Sisanya sebanyak 20.000 ton merupakan kuota daging sapi dari Brasil. Dengan jaminan tersebut, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu meminta agar pasokan daging saat Ramadhan tak lagi kekurangan.
“Dengan jaminan ketersediaan izin impor tersebut, saya meminta pasar tidak menaikkan harga daging. Harga penjualan harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan,” tegas LaNyalla.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak berlaku over konsumtif, apalagi saat ini masih dalam masa prihatin di tengah pandemi Covid-19. “Perekonomian kita belum stabil imbas Covid-19. Jadi saya imbau masyarakat untuk tidak berlaku konsumeristik karena kita masih dalam masa prihatin,” kata LaNyalla.
Masyarakat juga disarankan untuk membelanjakan uang mereka sesuai kebutuhan yang diperlukan alias tidak berlebihan. “Menghadapi bulan Ramadhan ini saya mengingatkan kepada masyarakat untuk membelanjakan uangnya pada hal-hal yang lebih dipentingkan, karena kita masih dalam suasana keprihatinan,” sambung dia.
Sedangkan pemerintah juga diharapkan untuk mengendalikan dan mengawasi harga pasar jelang Ramadhan. Sebab, harga-harga biasanya mulai tak terkendali pada perayaan hari suci umat Muslim tersebut.
“Harga-harga itu biasanya tak terkendali. Ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga jelang Ramadhan, khususnya daging sapi dengan keluarnya izin impor ini. Jangan sampai impor dilakukan, tetapi harga di pasaran tetap tak terkendali. Begitu juga dengan harga-harga kebutuhan pokok lainnya, harus terkendali dan terjangkau oleh masyarakat,” tutur LaNyalla.