UNRWA di Gaza Terancam Tutup, Sejumlah Negara Janjikan Bantuan
Agensi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terancam tutup bila bantuan tak kembali normal. Sejumlah negara diawali Amerika Serikat telah menghentikan bantuan akibat laporan Israel terkait 12 staf UNRWA terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2024.
UNRWA Terancam Tutup
Komisioner UNRWA Philippe Lazzarini menyebut kemungkinan UNRWA berhenti beroperasi di akhir Februari, bila negara donor tak memulihkan bantuan. Beberapa negara donor terbesar di antaranya Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman menghentikan bantuan menyusul laporan Israel.
Sedangkan UNRWA mempekerjakan 30 ribu warga Palestina sebagai stafnya. Mereka bertugas memberikan bantuan kemanusiaan untuk 5,9 pengungsi Palestina yang tersebar di Lebanon dan Yordania.
Langkah menghentikan bantuan juga dikecam oleh PBB. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia menyebut, mencabut bantuan untuk UNRWA "bakal membawa konsekuensi sangat besar pada warga Gaza," dikutip dari Reuters. Bantuan mutlak dibutuhkan di tengah gempuran Israel sejak 7 Oktober 2023, dan membuat jutaan warga Palestina mengungsi.
Pulihkan Bantuan
Beberapa negara berencana memulihkan bantuan untuk UNRWA. Di antaranya Australia dan Kanada. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut ada lima negara yang akan memulihkan bantuan untuk UNRWA, seperti diberitakan Wafa. Meski tak menyebut waktu tepatnya, pemulihan bantuan dikabarkan akan dilakukan segera.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah negara mencabut bantuan mengikuti tuduhan Israel terkait 12 orang staf UNRWA terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.
UNRWA kemudian menghentikan kontrak sembilan staf, menyebut satu staf meninggal, dan sedang mencari identitas dua staf lainnya. Penghentian kontrak diikuti dengan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan Israel.