Unpatti Gandeng ITS untuk Rintis Teknik Transportasi Laut
Keberhasilan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam mengembangkan Departemen Teknik Transportasi Laut (Transla), menarik perhatian perguruan tinggi lain di Indonesia untuk ikut mengembangkannya. Salah satunya adalah Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku yang berencana membuka Departemen Transla.
Untuk itu, Unpatti berniat menggandeng ITS guna menyukseskan pembukaan Departemen Transla itu. Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Rektor Unpatti, Saptenno beserta jajarannya saat melakukan kunjungan ke kampus ITS, pada Kamis, 23 Agustus 2018 di Gedung Rektorat ITS.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari hasil penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh ketiga rektor yaitu Rektor ITS, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Rektor Unpatti pada November 2017 lalu. MoU tersebut dikhususkan untuk pengembangan bidang pendidikan tinggi di bidang transportasi laut.
Saptenno mengatakan, setelah terpisah dengan Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku sendiri memiliki 1.340 pulau di cakupan wilayahnya. Untuk mengelola berbagai hal terkait sumber daya di pulau-pulau tersebut dibutuhkan transportasi laut yang baik dan memadai. “Hal itu pula yang mendasari kami (Unpatti) untuk membentuk dapartemen di bidang transportasi laut,” jelasnya.
Ia menuturkan, sejak lama masalah transportasi laut yang ada di Maluku belum terselesaikan dengan baik, karena belum adanya satu lembaga yang mengkaji secara ilmiah perihal permasalahan ini. “Karena itu dengan adanya program kerja sama dengan ITS ini diharapkan ke depannya masalah-masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Selama ini, di Provinsi Maluku hanya mengandalkan perahu motor dari pengusaha-pengusaha kecil, perahu tradisional nelayan dan kapal layar yang masih digunakan sebagai moda transportasi laut di sana. Itu pun masih belum bisa menjawab permasalahan transportasi laut yang ada di Maluku untuk meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.
“Sebetulnya sumber daya alam di pulau-pulau yang ada di Provinsi Maluku itu sangat banyak, tapi mereka (masyarakat Maluku) tidak memiliki peluang untuk tahu bagaimana memasarkannya akibat moda transportasi laut dan infrastruktur yang kurang memadai,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Teknik Transportasi Laut ITS, Tri Ahmadi menyampaikan, kerja sama ini merupakan suatu kehormatan bagi departemen Transla ITS karena dipercaya bisa membantu Unpatti dalam membentuk departemen baru Teknik Transportasi Laut.
“Kami sangat senang bisa membantu saudara-saudara kita yang wilayahnya sebagian besar adalah laut untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di sana, yaitu berupa konektivitas dan mobilitas untuk kesejahteraan masyarakat di sana,” tutur pria yang kerap disapa Tri tersebut.
Untuk detail kerja samanya, Tri menyampaikan bahwa ITS akan membantu dalam hal pembuatan kurikulum, staf pengajar ITS bisa tandem (mengajar bersama) dengan dosen di Unpatti, kemudian fasilitas laboratorium ITS juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa Unpatti.
Selain itu, mahasiswa ITS juga akan melakukan studi lapangan di Maluku. “Karena banyak persolaan di Maluku yang sangat spesifik yang tidak ada di Jatim, sehingga pengalaman itu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa ITS juga,” pungkasnya. (amm)