Universitas Kabul Diserang, 10 Mahasiswa Meninggal
10 mahasiswa di Universitas Kabul, Afghanistan, meninggal akibat serangan penembak. Di dalam kampus tersebut, pelaku sempat terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan, sebelum kabur meninggalkan ibu kota Afghanistan itu.
"Mereka menembak semua mahasiswa yang dijumpai," kata Fathullah Moradi. Ia mengaku, dirinya berhasil melarikan diri dari kampus bersama sejumlah rekannya, setelah menerobos salah satu gerbang kampus.
Saksi mengatakan jika serangan diikuti dengan suara ledakan di area tersebut. "Sedikitnya 10 meninggal, dan banyak yang terluka," kata petugas senior kepada Reuters. Polisi menyebut sedikitnya 15 orang terluka dalam serangan yang terjadi pada Senin, 2 November 2020 itu.
Diketahui, penembakan terjadi ketika kampus sedang menyelenggarakan pameran buku, yang dihadiri sejumlah pejabat. Rencananya, Duta Besar Iran, Bahador Aminian, dan Atase Kebudayaan Mojtaba Noroozi, akan membuka pameran buku yang diikuti sekitar 40 penerbit dari Iran itu.
"Musuh dari Afghanistan, musuh dari pendidikan, telah masuk ke Universitas Kabul," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian.
"Petugas keamanan kini ada di dalam kampus untuk menjaga situasi. Mereka mengamankan dan mencegah tindakan buruk dialami mahasiswa."
Sementara, peristiwa serupa juga pernah terjadi tahun lalu. Sebuah bom di luar kampus Universitas Kabul meledak dan menewaskan delapan orang. Tahun 2016, serangan orang bersenjata menyerang Universitas Amerika di Kabul dan menewaskan 13 orang.
Sejumlah kekerasan meledak di Afghanistan, ketika pemerintah dan Taliban sedang menjalani perundingan damai di Qatar. Perundingan ini muncul setelah Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian untuk mengakhiri kekerasan dan mencari perdamaian pada Februari lalu. Taliban tak pernah berhenti melakukan kekerasan, setelah terguling dari kekuasaan di tahun 2001, dalam invasi yang dipimpin Amerika Serikat. (Alj)