Universitas Brawijaya akan Segera Punya Museum Sendiri
Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur akan segera memiliki museum sendiri. Museum tersebut akan mencerminkan identitas kampus di Kota Malang tersebut.
Museum ini akan memamerkan artefak-artefak asli maupun replika dari masa kejayaan raja-raja Brawijaya. Juga akan terdapat ruang eksibisi yang menampilkan hasil studi civitas akademika berdasarkan hasil eksplorasi lapangan dari peninggalan masa lampau Kerajaan Brawijaya.
Pembangunan museum tersebut merupakan program dari Doktor Mengabdi UB. Ketua Tim Doktor Mengabdi, Hipolitus Kristoforus Kewuel, menyatakan hasil penelitian dari para civitas akademika UB nanti akan ditampilkan dari semua disiplin ilmu.
"UB ingin museum yang berbeda dengan museum-museum di universitas lain yang pada umumnya mereka mengambil tema di bidang ilmu tertentu atau partial. Nah UB tidak ingin yang partial, namun ingin museum yang mencakup semua bidang ilmu atau universal," ujarnya, pada Kamis 10 September 2020.
Hipolitus menyebut museum tersebut tidak hanya menampilkan cerita masa lampau berupa artefak-artefak peninggalan kerajaan Brawijaya namun juga masa depan berupa riset dari para civitas akademika UB.
“Itulah sebabnya, museum UB akan lebih cocok mendapat julukan Museum Tumbuh,” katanya.
Dekan FIB UB, Agus Suman menyambut baik pembangunan museum UB tersebut. Menurutnya, dengan adanya museum ini, bisa menjadi sebuah masterplan pengembangan UB.
"Museum ini memiliki fungsi praktis sebagai media bagi UB untuk ikut serta dalam persaingan global," terangnya.
Ditambahkan oleh Wakil Rektor IV UB, Sasmito Djati, pembangunan museum ini perlu diseriusi untuk menggambarkan semua aktivitas pengembangan keilmuan di UB.
“Hal ini perlu dipikirkan secara serius. Salah satu jalan yang paling mungkin adalah membangun musuem yang mendasarkan diri pada nilai (value) yang pasti bersifat universal. Nilai-nilai itu mungkin bisa kita bisa gali dari semangat raja-raja Brawijaya yang telah menjadi nama universitas ini,” tutupnya.