Unipra Surabaya Bantah Statusnya Dibekukan Kemendikbudristek
Universitas W.R Supratman (Unipra), Surabaya menampik pemberitaan yang mencatut namanya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang izinnya dibekukan oleh Kemendikbudristek. Hal tersebut membuat fokus mahasiswa menjadi terganggu, akibatnya siang ini perwakilan mahasiswa mengelar aksi damai untuk menunjukkan sikapnya.
Rektor Unipra, Bahrul Amiq meluruskan kesalahan informasi yang disebarkan kepada masyarakat. Ia membenarkan bahwa pihaknya pernah mendapatkan sanksi dihentikan pembinaannya pada 2 Agustus 2022, tetapi sanksi tersebut sudah dicabut sejak 29 Desember 2022 lalu.
Kini, pihaknya sudah kembali aktif untuk melakukan kegiatan akademik dan perkuliahan secara normal.
"Jadi memang waktu itu ada oknum di Unipra yang mencoba memasukkan data mahasiswa yang tidak real ke dalam pangkalan data kami dan Dikti mengetahui hal tersebut, sampai muncul sanksi itu. Tapi sanksi tersebut hanya berjalan empat bulan dan akhir tahun sudah dicabut," ujar Bahrul ditemui di Unipra, Selasa, 13 Juni 2023.
Akibat dari hukuman tersebut, pihaknya tidak dibina oleh pemerintah, tidak boleh melakukan pendaftaran, tidak boleh menerima mahasiswa baru dan tidak boleh meluluskan, tidak boleh menerima sertifikasi dosen atau dengan kata lain dibekukan.
"Tapi setelah kami melakukan pendampingan selama empat bulan, kami ikuti semua persyaratannya, pada Desember 2022 kami dinyatakan sehat kembali. Jadi kami terkena sanksi hanya empat bulan," jelasnya.
Bahrul mengaku, dengan adanya pemberitaan yang menyebut bahwa izin Unipra dicabut sangat merugikan pihaknya yang saat ini sedang berjuang untuk bangkit.
"Setelah izin dikembalikan pada Desember, kami dari pihak akademik dan mahasiswa bergeriliya ke masyarakat untuk mendapatkan kepercayaan kembali. Ini sangat merugikan kami," sesal Bahrul.
Ia juga mengungkapkan, usai mendapatkan hukuman, pihaknya terus melakukan perbaikan sistem pangkalan data sesuai ketentuan Dikti dengan membersihkan nama-nama mahasiswa yang sudah tidak aktif.
Saat ini, mahasiswa yang terdaftar di Unipra dan aktif ada sekitar 1.090 orang.
Kemudian melakukan rekrutmen dosen dan pegawai baru pada awal 2023. Serta membuat fasilitas student center baru bagi mahasiswa.
"Ruang-ruang fakultas kita benahi, penguatan IT juga kita lakukan, servernya lemah kita kuatkan. Hal-hal serius kami lakukan untuk menyambut mahasiswa baru 2023 ini. Jumlah mahasiswa Unipra seangkatan itu tidak terlalu banyak, cukup 300 mahasiswa baru untuk 7 prodi, sekarang baru jalan sekitar 100 orang yang daftar, tapi muncul pemberitaan seperti ini," keluhnya.
Fokus Mahasiswa Terganggu
Dari pantauan Ngopibareng.id di kampus yang berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim sudah menjalankan kegiatan akademik dan pembelajaran secara normal. Mahasiswa yang terlihat di siang hari memang tidak terlalu banyak, karena hampir 80 persen mahasiswa di kampus tersebut adalah pekerja yang kuliah di malam hari.
Ryan Adi Pratama, Presiden BEM Unipra periode 2023 - 2024 mengungkapkan, adanya pemberitaan tersebut membuat fokus belajar mahasiswa terganggu.
"Kalau dibilang mengganggu pasti mengganggu fokus kita sekarang. Kami bersemangat promosi ke SMA-SMA dan berkegiatan, tapi tiba-tiba ada pemberitaan seperti ini," terangnya.
Ryan berharap, informasi ini bisa sampai ke masyarakat bahwa kampusnya dalam kondisi baik dan terus berbenah.
Advertisement