Uniknya Rakorbid DPD PDI Perjuangan Jatim, Anti Plastik!
Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) Organisasi yang digelar DPD PDI Perjuangan Jawa Timur pada sore tadi, Sabtu 21 Desember 2019, terlihat istimewa dan berbeda dari sebelumnya.
Dalam Rakorbid Organisasi yang dihadiri Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Arif Wibowo, dan pengurus PDI Perjuangan tingkat kabupaten dan kota se-Jatim kali ini, PDI Perjuangan Jatim tidak menyediakan air minum dalam kemasan gelas atau botol plastik sebagaimana biasanya.
Untuk minum, peserta menggunakan tumbler dan gelas kaca. Air putih disiapkan dalam beberapa dispenser.
"Mulai sekarang kami tidak menyediakan air minum dalam kemasan gelas atau botol plastik. Ini menindaklanjuti instruksi DPP agar kader PDI Perjuangan lebih peduli lingkungan dengan meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari," ucap Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno kepada wartawan di kantornya.
Instruksi yang dimaksud Untari, tertuang dalam surat edaran tertanggal 15 November 2019 No 905/IN/DPP/XI/2019 yang di tandatangani Ketua DPP PDI Perjuangan I Made Urip dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Instruksi ditujukan kepada DPD PDIP, DPC PDIP, anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi/Kabupaten-Kota dan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dari PDI Perjuangan seluruh Indonesia agar mengurangi pemakaian plastik.
Saat DPD PDIP Jatim menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Perspektif Perempuan dalam Menjaga Kebhinekaan dan Meneguhkan Kebangsaan', pada Jumat 20 Desember 2019 kemarin, Untari menyebut, pihaknya juga tidak menyuguhkan air minum kemasan botol plastik.
Partai berlambang banteng ini juga menginstruksikan kepada DPC PDIP kabupaten/kota, agar tidak menggunakan air minum dalam kemasan plastik setiap menggelar rapat internal bersama jajaran di bawahnya.
Menurut Untari, langkah PDI Perjuangan Jatim ini diharapkan bisa membantu mengurangi limbah plastik yang sangat mengganggu ekosistem lingkungan dan kesehatan. Sebab, sampah plastik menjadi penyumbang terbesar kerusakan lingkungan.
Sebenarnya, tambah politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini, upaya mengurangi sampah plastik ini sudah dimulai sudah lama. Yakni dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha di kantor DPD PDIP Jatim pada Selasa 13 Agustus 2019 lalu.
Saat itu, PDIP Jatim melaksanakan penyembelihan hewan kurban dan membagikan dagingnya dengan konsep Go Green. Yakni, tanpa penggunaan tas kresek plastik.
"Ke depan, dalam setiap kegiatan kepartaian di internal PDI Perjuangan, kami menghindari penggunaan plastik, seperti dalam rakorbid ini," jelasnya.
Sementara itu, untuk kepeloporan partai membutuhkan lebih banyak lagi pengurus yang memiliki keahlian-keahlian khusus.
Hal itu ditegaskan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Arif Wibowo dalam sambutannya membuka Rapat Koordinasi Bidang Organisasi di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Surabaya.
"Ke depan, tidak ada lagi pengurus yang hanya pandai berpidato dan beretorika saja. Lebih dari itu, harus mempunyai skill teknis yang khusus dan detil," kata Arif Wibowo terkait terbitnya peraturan partai untuk pembentukan pengurus dari tingkat Anak Ranting, Ranting dan PAC.
Selain keahlian khusus, kata Arif Wibowo, hal lain yang tak kalah penting adalah memiliki ideologi yang kuat. Pengurus yang mampu mengoperasionalkan ideologi dalam praktik keseharian organisasi dan memahami peraturan-peraturan partai dengan baik.
Skill khusus para pengurus, lanjut dia, diperlukan untuk mewujudkan kepeloporan PDI Perjuangan hingga tingkat paling bawah. Bagaimana Partai hadir untuk mengadvokasi persoalan-persoalan kerakyatan, terlibat aktif dalam pembangunan desa, termasuk pengawasan dana desa, hingga menghadang tumbuh kembangnya radikalisme dan fundamentalisme di bawah.
"Ini esensi mendasar kepeloporan PDI Perjuangan seperti amanat Kongres kelima di Bali beberapa waktu lalu, Partai yang tidak sekadar alat untuk memenangi pemilu," terang Arif Wibowo yang juga pimpinan Komisi II DPR RI ini.
Sebelumnya, Ketua DPD Jatim Kusnadi dalam laporannya mengatakan, acara ini diikuti ketua, sekretaris, bendahara dan wakil ketua bidang organisasi dari 38 DPC se-Jatim.
Advertisement