Uniknya Makanan Khas Pontianak Dipengaruhi Budaya Tiongkok
Kota Pontianak dijuluki kota Khatulistiwa. Lokasinya berbatasan dengan garis khatulistiwa dan dilalui oleh Sungai Kapuas. Penduduk yang menghuni kota Pontianak kebanyakan berasal dari masyarakat Melayu, Dayak, dan Tionghoa, karena hal itulah kebanyakan kulinernya juga dipengaruhi oleh tiga keanekaragaman suku tersebut.
Kekayaan makanan khas Pontianak tidak terlepas dari banyaknya budaya yang ada di Kota Khatulistiwa itu. Menurut Pemerintahan Kota Pontianak, penduduk Kota Pontianak berasal dari Tiongkok, Melayu, Bugis, Jawa, Madura, dan lainnya. Namun, keturunan Tionghoa menjadi penduduk mayoritas di Pontianak.
Jadi, tak heran jika akan menemukan banyak makanan khas Pontianak yang memiliki cita rasa maupun namanya tak lepas dari kuliner Tionghoa. Namun tentu saja, beberapa di antaranya ada yang tidak halal.
Makanan Khas Kota Pontianak
Berikut beberapa makanan khas kota Pontianak yang halal dan bisa dicoba ketika akan berkunjung.
1. Bubur Pedas
Makanan yang satu ini dibuat seperti bubur pada umumnya. Yang membedakan, bubur ini memiliki banyak sayuran yang dimasukkan di dalamnya. Bubur yang berasal dari etnis Melayu Sambas yang sebenarnya punya nama Bubbor Paddas.
Nah, nama pedas ini sebenarnya menggambarkan banyaknya sayuran dan rempah yang dimasukkan dalam bubur. Kuliner bubur ini dibuat dengan menggunakan beras dan dimasukkan juga sayur kangkung, sayur pakis, kentang dan dengan rempah-rempah yang sangat membuat lidah kamu bergoyang.
2. Burung Punai
Jika di Pulau Jawa terkenal dengan burung dara yang digoreng, Pontianak punya kuliner burung punai goreng. Konon, rasanya mirip dengan burung dara yang punya tekstur daging lembut dan mudah untuk dimakan baik untuk anak muda maupun orang tua.
Kuliner burung punai dimasak dengan cara direbus dengan bumbu rempah. Agar bumbunya meresap, maka harus dimasak selama kurang lebih 20 menit. Lalu burung ditiriskan dan bisa langsung di goreng. Jika ingin dibakar ya tinggal dibakar dengan balutan bumbu yang lebih manis seperti menggunakan kecap serta perpaduan bumbu yang lain agar lebih sedap.
Umumnya, burung punai ini disajikan dengan sambal dan nasi yang hangat. Selain di goreng, burung punai juga biasa disajikan dengan cara dibakar.
3. Bubur Ikan
Bubur ikan ini dibuat dengan beras yang direbus lama hingga menjadi bubur menggunakan kuah kaldu ikan lalu diberikan juga daging ikan.
Lalu bubur ini diberikan selada atau sawi. Bubur ikan ini merupakan Makanan khas Pontianak ini menjadi favorit pecinta ikan garis keras. Ikan memang memiliki banyak manfaat dengan gizinya yang sangat banyak.
4. Sotong Pangkong
Pada umumnya, cumi-cumi atau sotong diolah dengan cara digoreng, ditumis, atau dimasak dengan bumbu khas. Namun, di Pontianak ada teknik memasak cumi-cumi atau sotong yaitu dengan cara dipanggang dan dikeringkan.
Pembuatannya cukup unik, yakni tahap awal cumi-cumi dibersihkan dahulu, setelah itu cumi-cumi ini akan dijemur hingga kering. Jika sudah benar-benar kering, maka akan dipanggang. Kemudian setelah dipanggang cumi-cumi tersebut dipukul-pukul supaya teksturnya lebih empuk dan lembut.
5. Kakap Asam Manis Pedas
Olahan Kakap asam pedas ini juga menjadi sajian istimewa di Pontianak dengan bahan dasar ikan khas Pontianak yaitu Kakap. Ikan kakap ini direbus bersama bumbu kuning dengan rempah-rempah yang melimpah dengan rasa asam dan pedas yang pas. Cara pengolahannya yaitu dengan cara direbus bersama kuah kuning yang penuh dengan bumbu-bumbu khas Pontianak.
Rasa asam ini berasal dari potongan buah nanas atau tomat dan juga perasan jeruk dan rasa pedasnya berasal dari cabai. Yang membedakan ikan kakap khas Pontianak dengan ikan kakap di daerah lain adalah ikan kakap di Pontianak ini tidak digoreng terlebih dahulu melainkan langsung digoreng. Ikan yang digunakan pun harus ikan yang segar sehingga rasanya masih enak dan manis.
6. Chai Kwe atau Cho Pan A Hin
Kue Chai Kwe mirip dengan makanan Jepang yaitu Gyoza. Yang membedakan adalah isiannya beragam. Kue ini dibuat dari tepung beras diisi dengan isian kucai, bengkuang, rebung dan juga talas.
Untuk menikmatinya bisa dicocol dengan sambal yang pedas sehingga sangat pas di lidah, dan memiliki warna kulit yang putih agak bening yang juga merupakan makanan hasil akulturasi dengan etnis Tiongkok.
7. Pengkang
Pengkang merupakan salah satu makanan tradisional khas Pontianak yang mirip dengan kue lemper, hanya saja pengkang ini dibakar bukan dikukus.
Seperti halnya lemper, kuliner ini terbuat dari olahan beras ketan yang dicampur dengan ebi. Kemudian dibungkus menggunakan daun pisang yang dibentuk kerucut dan diikat dengan bambu. Baru kemudian dibakar sehingga aromanya sangat wangi, biasanya pengkang ini disajikan bersama sambal kerang atau sambal kepah yang membuatnya semakin lezat saat disantap.
8. Tiam Mie
Tiam Mie sendiri berarti mie manis dalam Bahasa Tio Ciu Pontianak, bahan utama masakan ini adalah mie kuning, sayur kuchai, bawang putih cincang, kecap asin, taoge, dan juga gula merah cair.
Cita rasanya juga begitu khas, aromanya wangi dan tekstur kenyal mie-nya terasa sewaktu disantap, yang sangat cocok dinikmati selagi panas.
Makanan Non Halal di Kota Pontianak
Berikut beberapa hidangan non halal dari Kota Pontianak.
1. Bakmi Kepiting
Bakmi kepiting, umumnya tidak hanya berupa semangkuk mie dengan potongan daging kepiting. Akan tetapi ada beberapa topping lain yang bisa ditemukan dalam seporsi bakmi. Mulai dari daging ayam, ikan, udang, hingga daging babi.
Ada cukup banyak tempat makan yang menyajikan makanan khas Pontianak yang satu ini. Namun, salah satu yang cukup terkenal adalah Bakmi Kepiting Ju Hui di Jalan Budi Karya, Pontianak.
2. Nasi Ayam
Meski namanya Nasi Ayam, namun makanan khas Pontianak ini umunya terdapat lauk lain dalam piringnya. Mulai dari sayuran, telur, hingga daging babi. Dengan lauk-lauk tersebut, Nasi Ayam juga kerap dijuluki dengan nasi campur. Rumah Makan di Pontianak yang menawarkan Nasi Ayam ini kebanyakan tidak mencantumkan label “non-halal” pada menu tersebut, jadi sebaiknya ketika akan membeli sesuatu untuk bertanya terlebih dahulu.
3. Bubur Pesawat
Makanan khas Pontianak yang juga mengandung babi yakni bubur pesawat. Meski namanya Bubur Pesawat, makanan yang satu ini tidak ada sangkut pautnya dengan pesawat, nama tersebut menjadi banyak digunakan dengan beberapa latar belakang. Salah satunya adalah super cepatnya pelayanan seperti kecepatan pesawat jadi pelanggan yang baru saja duduk, pesanan bubur sudah langsung datang.
Menu andalan makanan khas Pontianak yang satu ini adalah bubur polos yang disajikan dengan berbagai pilihan lauk, mulai dari babi kecap, ayam rebus, telur kecap, telur asin, sayur asin, lidah babi, dan lainnya.
4. Hekeng
Hekeng adalah makanan khas Pontianak yang memiliki tekstur lembut dan empuk, yang terbuat dari campuran daging udang dan daging babi yang dihaluskan dan kemudian diberi bumbu. Setelah itu adonan kemudian dibungkus dengan lembaran kembang tahu kering kukus, lalu dipotong-potong dan digoreng.
Meskipun berbahan dasar daging babi, namun ada pula Hekeng yang halal dengan variasi menggunakan daging lain. Seperti Hekeng udang, kepiting, ikan Tenggiri, dan bahkan ada pula Hekeng vegetarian berbahan sayuran.
Jajanan Khas Kota Pontianak
Adapun jajanan yang bisa dicoba ketika berkunjung ke Kota Khatulistiwa ini, di antaranya:
1. Jorong-jorong
Jorong-jorong adalah salah satu makanan khas Pontianak yang berbentuk kue basah. Kue ini sangat susah ditemukan karena biasanya hanya ada pada bulan Ramadhan saja. Bahan dasar pembuatan kue ini yaitu campuran tepung beras dan juga santan kelapa. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang berbentuk persegi dan dibuat dari daun pisang. Kemudian dikukus hingga matang.
Pada bulan Ramadhan, kuliner ini akan disajikan bersama dengan gula merah cair, sehingga terciptalah citarasa gurih dan manis yang begitu syahdu. Sangat pas dinikmati saat berbuka puasa.
2. Kue Bingke
Kue ini adalah kue yang tercipta dari para warga suku Banjar yang menetap di , dan biasa menjadi oleh-oleh khas Pontianak yang dibawa oleh para wisatawan yang ingin kembali ke daerah asalnya.
Kue Bingke merupakan kue yang dibuat dari adonan tepung, telur, santan, dan gula pasir. Adonan ini lalu dimasukkan ke cetakan yang berbentuk daun semanggi yang berkelopak 6 lalu dipanggang. Pemanggangan yang masih tradisional ini menghasilkan warna kue yang khas dengan warna kuning kecokelatan yang tidak merata. Namun warna yang tidak merata tersebut malah menjadi khas.
Tekstur dari kue ini sangat lembut dan memiliki rasa yang manis. Kue yang sederhana ini sekarang dikreasikan menjadi kue bingke yang memiliki berbagai rasa seperti coklat, kampung, keju dan lain sebagainya.
3. Kue Kantong Semar
Di daerah pesisir Kalimantan Barat ada salah satu kuliner khas tradisional yang diberi nama kue kantong semar.
Makanan ini terbuat dari campuran beras pulut dan kacang merah yang dibungkus dengan menggunakan tanaman kantong semar, dan kemudian dikukus. Hal tersebut juga yang membuat makanan ini dinamakan kue kantong semar.
4. Pisang Goreng Srikaya
Dalam pembuatanya, pisang yang digunakan pun hanya bisa dijumpai di kota Pontianak saja, yakni jenis pisang nipah. Cara membuatnya juga sangat simpel, yaitu hanya dengan cara menggoreng pisang yang kemudian dicampur dengan selai srikaya yang membuat rasanya akan semakin lezat dan berbeda dengan pisang goreng pada umumnya.
Makanan yang satu ini sangat cocok disajikan untuk sarapan ataupun pada sore hari untuk sekedar teman ngopi.
5. Lek Tau Suan
Lek Tau Suan ini mirip dengan kacang kuah, bahan-bahan dari Lek Tau Suan ini adalah kacang kedelai yang dicampur dengan kuah kental, kuahnya terbuat dari campuran air, gula pasir, tepung tapioka, serta daun pandan.
Bahan pelengkapnya yaitu potongan cakwe goreng sehingga akan membuat rasanya semakin lezat dan unik. Satu porsi kuliner ini akan lezat dinikmati saat masih hangat di tengah dinginnya udara malam hari, atau pada saat hujan tiba.
6. Es Krim Angi
Es krim legendaris dari Pontianak dikenal juga dengan nama Es Krim Petrus, penamaan es krim petrus ini karena memang lokasi dari penjual es krim tersebut berada di depan sekolah Santo Petrus di Jalan Karel Satsuit Tubun.
Hal yang unik dari es krim ini adalah cara penyajiannya yaitu menggunakan batok kelapa, dan memiliki banyak varian rasa seperti coklat, vanila, durian, strawberry, hingga nangka. Selain memilih rasa es krimnya, bisa juga dengan menambahkan topping sesuai selera seperti kacang merah, agar-agar, oreo, cincau, dan lain-lain.
7. Kiam Ko Kwe
Kiam Ko Kwe merupakan salah satu makanan tradisional khas Pontianak Kalimantan Barat. Makanan ini terbuat dari bahan dasar tepung beras dan tepung tapioka.
Dalam penyajiannya, kue yang satu ini biasanya ditabur dengan potongan daging ayam cincang, atau bisa juga diganti dengan abon.
8. Sagu Gunting
Sagu Gunting terbuat dari sagu yang bertekstur mirip agar-agar, makanan khas Pontianak ini memiliki cita rasa manis dari gula merah, biasanya kerap dijajakan di gerobak pinggir jalan, jika ingin mencicipi minuman khas Pontianak ini, cobalah singgah ke Jalan Waru ataupun Jalan Tanjung Pura di Pontianak.
9. Pasung atau Sambas
Selain Jorong-jorong, masih ada lagi makanan khas Pontianak yang identik dengan Bulan Ramadan, yaitu Pasung atau dikenal juga dengan nama Sambas. Kue tradisional khas Pontianak ini dibungkus menggunakan daun pisang mengerucut yang khas.
Makanan khas Pontianak ini memiliki dua varian rasa, manis dan gurih. Uniknya lagi, makanan asal Pontianak ini biasanya hanya dibuat pada hari ke-27 bulan Ramadan saja.