Uniknya Kampung Arab Palembang di Tengah Gempita Asian Games
Jangan lupakan, Asian Games digelar juga di Palembang. Sudut pandang dibagi dua ya. Ada Jakarta, ada juga Palembang. Jangan lupa juga, masyakarat Palembang tak kalah antusias menyiapkan pernak-pernik hingga destinasi wajib yang sayang kalau tak dikunjungi. Salah satunya adalah Kampung Arab Palembang.
___________________
Setelah diharu-biru pertandingan-perandingan menegangkan di banyak cabang olahraga Asian Games Palembang, boleh jadi saraf-saraf ikut tegang. Kalau jago menang sih oke, tapi kalau kalah saraf bisa keterlaluan karena tak gampang untuk dilemaskan.
Kalau sudah begini wisata saja dulu. Biar rilek sejenak, agar suantai hayat dikandung badan.
Jembatan menuju rilek dan suantai ini adalah coba: kujungi Festival Sriwijaya 2018. Setelah itu, luangkan waktu sejenak untuk mampir ke Kampung Arab Palembang.
Rugi agak besar kalau tak mampir ke sini. Sebab Kampung ini destinasi yang wajib dikunjungi saat Asian Games 2018. Kenapa wajib? Ya karena mumpung di Palembang. Mumpung ada di Pulau Sumatera.
Muhammad Yunus, Ketua Generasi Pesona Indonesia Sumatera Selatan, mengatakan, di sini banyak banget, bertebaran anak-anak dengan raut muka khas timur tengah. Yang imut-imut banyak. Begitu juga dengan bangunan-bangunan yang masih asli. Cocok sekali untuk selfie karena memang instagramable.
"Cobalah kalau tak percaya, Anda akan betah lama-lama di sini. Nyaman dan aman. Seperti bisa kembali ke masa lalu," kata Muhammad Yunus.
Menurut pria yang biasa disapa Obay ini, paras cantik dan gantengnya anak-anak di Kampung Arab Al-Munawar ini tidak lepas dari leluhur mereka yang merupakan keturunan Arab asli. Leluhur mereka itu menetap di satu kawasan 13 Ulu di dekat tepian Sungai Musi.
"Wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara juga sering datang ke sini. Apalagi saat Asian Games seperti ini. Jelas sebuah ksempatan yang tak bakal gampang datang. Ini jadi atraksi tersendiri," kata Obay.
Di destinasi ini, terdapat sekitar 30 kepala keluarga. Lebih kurang 300 penduduk yang mendiami Kampung Al Munawar.
Para warga di Kampung Arab ini semua mempunyai ikatan darah persaudaraan. Mereka juga kena aturan, tidak membolehkan mereka untuk menikah dengan orang di luar kampung.
Namun aturan itu hanya berlaku untuk para perempuannya saja. Sementara untuk kaum lelakinya lebih punya keleluasaan untuk memilih pasangan.
Kampung Arab Al-Munawar Palembang tak pelak memang terkesan vintage. Sangat Instagramable. Setiap sudutnya dengan pengamatan yang jeli dan kreativitas pasti banyak menemukan spot-spot yang asik banget untuk ambil gambar dan nge-vlog. Sosial media kamu isinya bakal keren-keren.
Meski bisa explore Kampung Arab Al-Munawar ini, tapi jangan lupa melakukan izin dulu sebelum melakukan explore. Kepala Adat Kampung Arab, Mohammad, mengaku siap menyambut wisatawan dengan Hospitality yang bagus dan sempurna.
Bahkan pihaknya sudah bekerjasama dengan dinas pariwisata terkait untuk terus menghadirikan atraksi-atraksi menarik agar para wisatawan datang kembali ke Kampung Arab.
"Di sepanjang Asian Games dan Festival Sriwijaya ini, kita ada pagelaran seni, termasuk marawis dan semua hiburan bernafas islami," kata Mohammad.
Sementara itu, Masruroh, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, ikut memasikan, bahwa Kampung Arab keren banget. Kampung tepi Sungai Musi ini memang memiliki daya tarik. Ada rumah adat lama Palembang, yaitu rumah limas. Bangunan sejarah lainnya juga menjadi dari kampung yang berdiri sejak 350 tahun silam.
Tempatnya bersih dan rapih, di samping rumah terdapat tempat duduk berbentuk kotak, Meja panjang berbentuk kotak, pot bunga dan lampu. Yang menghiasi kampung Al-Munawar.
Gemericik ombak Sungai Musi bisa jadi pelengkap bagi Anda menikmati secangkir kopi ketika tiba di desa tersebut. Ya, di kampung itu ada kedai yang menawarkan kopi khas yang cukup hits, yakni Kopi Cap Sendok Mas.
Di Kampung Al'munawar terdapat deretan rumah-rumah tua yang masih kokoh berdiri lantaran terbuat dari kayu-kayu ulin dan batu marmer yang didatangkan langsung dari Eropa.
Masyarakat Al-Munawar sangat ramah dan terbuka dengan wisatawan yang datang. Kalau memasuki kampung ini jangan kaget karena memang kampung Al'Munawar lekat sekali dengan adat Arab.
Wanita memakai jilbab panjang dan burqo menutupi wajah berjalan santai saat berpapasan dengan wisatawan, sedangkan kaum laki-laki bersiap-siap pergi ke masjid.
"Sangat cocok untuk wisatawan negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya," kata Masruroh yang biasa dipanggil Iyung itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya Festival Sriwijaya 2018 yang merupakan penyelenggaraan tahun ke-27. Ia menyebut festival sebagai salah satu cara yang paling efektif dalam mempromosikan satu daerah atau destinasi pariwisata.
Sebuah event, ujar Menpar, memiliki manfaat ganda. Yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat yang pertama adalah memperkenalkan destinasi, dan kedua bisa menjadi ikon untuk mendatangkan wisatawan langsung pada saat even berjalan. Apalagi di Palembang sedang berlangsung Asian Games.
Selanjutnya memacu masyarakat lokal dalam mengembangkan kreativitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan.
“Tidak kalah penting, sebuah event atau festival akan menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal yang merupakan modal dasar pembangunan kepariwisataan,” kata menteri asli Banyuwangi itu.(*/idi)