Unik, Peternak Jember Gunakan Minyak Batok Kelapa Cegah PMK
Seorang peternak, Dewandaru, warga Dusun Kecik, Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember, memiliki cara unik mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Ia memanfaatkan minyak batok kelapa sebagai cairan disinfektan yang aman.
Dewandaru mengatakan, dari beberapa hasil pantauan yang dilakukan, mayoritas hewan ternak yang terjangkit PMK adalah ternak yang diberi pakan fermentasi. Memang ada beberapa yang kurang diperhatikan saat memberikan makan hasil fermentasi.
“Semestinya pakan fermentasi aman bagi hewan jika benar cara penggunaannya. Salah satu yang harus diperhatikan, fermentasi yang diberikan kepada ternak harus sudah mengalami proses fermentasi selama dua minggu,” kata Dewandaru, Kamis, 30 Juni 2022.
Pakan hasil fermentasi yang kurang dari dua minggu akan berdampak buruk terhadap pencernaan hewan ternak.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan fermentasi, setidaknya hasil fermentasi itu diletakkan di tempat terbuka dengan waktu 3-4 jam sebelum diberikan kepada ternak.
"Makanan fermentasi tidak harus diberikan langsung, tapi diletakkan di tempat terbuka dahulu, karena di situ jelas hasil fermentasi mengandung alkohol, dampaknya kurang bagus pada ternak dan bisa kembung. Itu salah satu cikal bakal penyakit yang saya pelajari," jelas Dewandaru.
Tidak cukup sampai di situ, untuk lebih menjamin hewan ternak tidak terinfeksi PMK, Dewandaru memanfaatkan minyak batok kelapa sebagai disinfektan alami.
Minyak batok kelapa itu dibuat dengan cara membakar batok kelapa. Kemudian melalui beberapa proses hingga akhirnya didapatkan minyak batok kepala.
Minyak batok kelapa itu kemudian disemprotkan ke bagian mulut hewan ternak seminggu sekali. Proses penyemprotan bisa menggunakan alat suntik.
Tiap ekor hewan ternak diberi dosis 2-4 CC. Dengan beberapa langkah itu, hewan ternak milik Dewandaru aman dari serangan PMK.
"Alhamdulillah ternak saya aman menjelang Idul Adha, karena saya selain menjaga kebersihan juga cara memberi makanan fermentasi dengan cara yang pas dan juga memberikan treatment obat alami dari minyak batok kelapa," pungkas Dewandaru.
Advertisement