Unik, di Jombang Ada Sepeda Onthel Berspion Ukuran Tablet
Sejak pandemi, sebagian besar warga menghabiskan waktu dengan bersepeda onthel. Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terdapat sepeda onthel berspionkan kaca seukuran tablet. Pada bagian pegangan stir sepeda terpasang sepasang spion kaca seukuran tablet.
Pemiliknya Imam Syafi’i, yang merupakan warga Denanyar RT 07 RW 02 dekat Embong Miring, Jombang. Imam yang berkawan dengan polisi mengaku pemasangan spion ini berdasarkan ide polisi setempat. Polisi tersebut juga membantu merakit dan memasang kedua spion itu.
“Pemasangan spion biar gaul. Idenya dari Pak Polres dan beliau membantu merakit serta memasang,” kata Imam kepada Ngopibareng.id pada Senin, 20 Juli 2020.
Imam menambahkan, bahan spion dibelinya dari pasar loak di daerah Tunggorono. Kala itu biaya yang dikeluarkan Rp 100 ribu. Selain memasang spion, sebelumnya pria yang bekerja sebagai tukang parkir ini sempat menambahkan beberapa tambahan aksesoris, di antaranya klakson, salon, dan aki. Namun, lantaran perangkat tambahan tersebut sudah rusak, Imam belum memiliki waktu untuk memperbaiki.
Imam sendiri sehari-hari menggunakan sepeda untuk berkeliling wilayah Jombang dengan menempun jarak 15 kilometer lebih. Bahkan, sepeda tersebut pernah dibawanya pergi Jombang-Nganjuk pergi pulang.
Imam mengaku tidak keberatan saat mengayuh dengan kedua spion. Hanya saja, yang menjadi hambatannya antara lain angin kencang, jalanan miring serta menanjak. Pria kelahiran 1992 itu kesusahan mempertahankan keseimbangan karena terpaan angin yang menghantam kaca spion membuat sepedanya oleng.
“Saya sudah pernah bersepeda hingga Nganjuk dengan sepeda berspion ini, nggak berat kok. Agak susah kalau ada angin kencang trus jalannya miring dan menanjak. Saya pernah jatuh karena kehilangan keseimbangan,” katanya.
Sementara itu, kendati baru dipasang sejak lima bulan lalu, sepeda spion Imam menarik perhatian warga. Banyak netizen yang merekam sepeda uniknya dan mengunggahnya di Instagram. Akhirnya, sepeda milik Imam tersebut menjadi viral.
“Mungkin dikira unik sama orang-orang. Banyak merekam dan memfoto saya kalau di jalan. Padahal saya masangnya sudah lima bulan lalu, tapi sejak pandemi ini baru viral,” tutupnya.
Advertisement