Unicef Ingin Tahu Sistem perlindungan Anak Dijalankan di Pasuruan
Child Friendly City Initiative (CFCI) Unicef yang diwakili Ms. Shema Sen Gupta, selaku Direktur Seksi Perlindungan Anak UNICEF Pusat dan didampingi oleh para spesialis perlindungan anak dari kantor regional dan Indonesia, termasuk Ms Rachel Harvey, Ms Millen Kidane, Ms Astrid G Dionisio, dan Ms Kinanti Pinta juga Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa, Arie Rukmantara mengunjungi Kota Pasuruan. Mereka ingin melihat bagaimana sistem perlindungan anak di Kota Pasuruan dijalankan.
Mereka ditemui oleh Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) di Mall Pelayanan Publik (MPP) pada Rabu, 27 Februari kemarin 2024. Dalam pertemuan tersebut Mas Adi menyatakan berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pasuruan untuk melindungi anak. Misalnya saja yang berkaitan dengan hak sipil anak yaitu dicatat oleh negara berupa Kartu Identitas Anak.
Kata Mas Adi untuk pemenuhan hak sipil anak perlu adanya percepatan pada layanan administrasi anak di Pemerintahan.
"Pemkot Pasuruan telah melakukan akselerasi dalam hal pelayanan, seperti halnya saat ini anak sudah dapat menerima KIA (Kartu Identitas Anak) tanpa perlu menunggu lama," jelas Mas Adi
Kata Mas Adi kini orang tua bisa langsung mendapatkan akta kelahiran saat setelah anak dilahirkan, tanpa menunggu lama.
Tak hanya itu, upaya perlindungan anak yang dilakukan Pemkot Pasuruan lainnya adalah menekan angka pernikahan pada usia dini. Kata Mas Adi, pernikahan usia dini di Kota Pasuruan masih terjadi. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Pasuruan akan memastikan bahwa calon pengantin menikah dengan usia yang cukup umur untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Mendapat penjelasan seperti itu, Direktur Seksi Perlindungan Anak Unicef Headquarter Ms. Shema Sen Gupta mengapresiasi Pemkot Pasuruan yang telah memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan anak.
"Saya mengapresiasi Pemkot Pasuruan yang telah hadir dan sangat perhatian atas perkembangan anak yang dimulai saat dia lahir hingga meninggal, Ini merupakan suatu ketenangan tersendiri bagi saya," kata Shema
Shema juga apresiasi usaha Pemkot dalam hal menekan angka pernikahan dini di Kota Pasuruan.
"Untuk pernikahan dini sendiri saya juga mengapresiasi Pemkot dalam mengampanyekan penundaan pernikahan, jika ini tetap terjadi dampaknya akan mengganggu fisik dan mental pasangannya juga akan berdampak pada bayi yang dilahirkan," tutup Shema
Sebelum mengunjungi MPP Kota Pasuruan tim CFCI UNICEF berkesempatan meninjau Puskesmas Karang Ketug. Dalam kunjungan UNICEF di Puskesmas Karang Ketug kali ini lebih fokus pada layanan ibu yang baru melahirkan, kesehatan ibu dan anak, dan kekerasan dalam rumah tangga. Terlihat tim CFCI UNICEF mengunjungi ibu yang baru melahirkan seorang anak dan melihat-lihat bayi sehat lainnya.