Ungkapan Rasa Syukur, Santri Manbaul Ulum Meriahkan Tujuhbelasan
Merayakan Hari Ulang Tahun merupakan bentuk rasa syukur bagi kaum santri. Apalagi, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Selain upacara, juga diisi dengan kegiatan keagamaan, mulai dari istighosah, tahli, mengaji Al-Quran dan lomba-lomba dalam aksi Peringatan Tujuhbelasan itu.
Para santri Pondok Pesantren Tahfidz Manbaul Ulum turut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia. Dengankegiatan upacara, lomba, dan istighotsah. Kegiatan ini berlangsung Minggu, mulai pukul 07.30 WIB dengan upacara dilanjut dengan lomba-lomba kemerdekaan dan ditutup dengan Istighotsah setelah Maghrib.
"Peringatan 17 Agustus ini menjadi momentum bagi kita untuk terus bersyukur, mengisi kemerdekaan, dan senantiasa bermanfaat untuk orang lain," tegas KH Noor Shodiq Askandar, pengasuh pesantren.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam memeriahkan HUT ke-77 RI ini, juga diharapkan memberikan dampak positif dan pemacu semangat santri untuk terus mengisi kemerdekaan.
Sementara itu Agus Achmad Rifqi Iskandar, inspektur upacara menyampaikan beberapa pesan. Di antaranya agar santri senantiasa bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang sering dilupakan ini.
Rasa Syukur kepada Allah Ta'ala
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, dengan bersyukur Alloh akan menambah kenikmatan-kenikmatan yang lain untuk hambaNya, sementara jika hambanya kufur maka Allah akan memberikan azab yang pedih.
Kegiatan upacara diikuti dengan hikmat oleh semua santri di halaman pesantren. Upacara dilaksanakan sebagaimana susunan upacara resmi 17 Agustus dengan disisipi menyanyikan mars Syubbanul Wathon sebagai lagu pemacu semangat santri dalam mencintai tanah air.
Selanjutnya kegiatan dimeriahkan dengan lomba-lomba yang diikuti semua santri meliputi lomba balap karung, lomba makan kerupuk, dan lomba futsal sarung. "Alhamdulillah, lomba berjalan meriah, para santri yang memenangkan lomba mendapatkan hadiah dari panitia sebagai wujud apresiasi semangat." jelas Muhammad Wildan Habibi, salah satu panitia pada kegiatan tersebut.
Kegiatan ditutup setelah Maghrib dengan Istighotsah bersama. Kegiatan istighosah ini juga merupakan kegiatan rutin setiap Rabu Malam Kamis yang dilaksanakan di Joglo Welas Asih Rumah Sedekah NU. Demikian dilaporkan Agus Ma'ruf.
Advertisement