Ungkap Sebab Kematian Korban Kanjuruhan, Kontras Dorong Otopsi
Sekjen Federasi Kontras, Andi Irfan mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengupayakan agar keluarga korban meninggal pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang bersedia dilakukan otopsi jenazah.
Upaya otopsi jenazah pada korban meninggal ini dilakukan agar bisa mendapatkan bukti otentik penyebab kematian pada laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022, lalu.
“Kita semua tidak tahu penyebab kematian jika tidak dilakukan otopsi. Kami sedang mencari keluarga korban yang bersedia untuk dilakukan otopsi,” ujarnya pada Rabu 12 Oktober 2022.
Tanpa adanya bukti faktual berupa hasil otopsi jenazah, para korban yang meninggal dunia ini kata Andi, bakal menimbulkan klaim sepihak. Terutama pernyataan dari pihak kepolisian yang menyatakan bahwa penyebab kematian para korban bukan karena tembakan gas air mata.
“Polisi sendiri tidak memegang data otopsi. Harus ada bukti otentik. Tanpa itu (otopsi) kita tidak bisa mendapatkan bukti otentik yang akurat,” katanya.
Apalagi, kata dia, sejak adanya korban yang berjatuhan di rumah sakit, para keluarga korban langsung membawa pulang jenazah tanpa dilakukan visum et repertum terlebih dahulu.
“Sebab tradisi keluarga secara Islam itu orang yang menunggal dunia harus segera dimakamkan,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kasubag Humas dan Pemasaran RSUD Kanjuruhan, Etik Nurhayati. Hingga saat ini pihaknya tidak bisa membuktikan penyebab pasti kematian para korban karena tidak dilakukan visum di rumah sakit. “Untuk penyebab kematian para korban tidak bisa dipastikan. Karena saat di rumah sakit tidak dilakukan visum,” katanya.
Advertisement