Ungkap Radikalisme di Malaysia, Ini Pertemuan Anwar Ibrahim di PBNU
“Anak-anak muda juga ada di Malaysia yang radikal,” kata Anwar Ibrahim.
Soal radikalisme dan ekstremisme di kalangan kaum muda, kini bukan lagi fenomena di Indonesia. Di negeri jiran, Malaysia pun, radikalisme sudah pada tarap memprihatinkan. Hal itu, antara lain diakui Anwar Ibrahim, politisi Malaysia yang belum lama bebas dari penjara politik itu, saat melakukan silaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diterima langsung Kiai Said Aqil Siroj, Ketua Umum ormas terbesar di Indonesia itu.
Demikian sebagaimana keterangan pers diterima ngopibareng.id, Senin (21/5/2018).
“Anak-anak muda juga ada di Malaysia yang radikal,” kata Anwar Ibrahim.
Menurut Kiai Said mereka menggunakan ayat perang di waktu damai. Jadi, tidak tepat
“Keluar dari konteksnya ayat,” kata Anwar Ibrahim.
Pada keempatan itu ia berniat mengajak kerja sama dengan NU dalam berbagai bidang, misalnya tabungan haji dan menyebarkan Islam damai. Ia secara khusus akan mengundang Kiai Said ke Malaysia. Namun, ia belum menentukan waktunya.
Kiai Said menyambut baik niat itu dan bersedia diajak kerja sama. Ia menilai Malaysia adalah negara sahabat. Bahkan penduduk Indonesia ada sekitar 4 juta yang mencari mata pencaharian di negeri tersebut.
Anwar Ibrahim bersilaturahim dengan pengurus PBNU di Jakarta, Ahad (20/5/2018). Ia ditemui KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Sekjen H Helmy Faishal Zaini, Ketua Robikin Emhas dan Sulthon Fathoni, Bendahara Umum H. Bina Suhendra, Rais Syuriyah KH Mujib Qulyubi, Wakil Sekjen Imam Pituduh dan Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen.
Anwar Ibrahim sampai di gedung PBNU sekitar pukul 20.15.Kemudian ngobrol beragam hal dengan bahasa Melayu. Di antara bahasan pertemuan itu adalah keprihatinan Anwar Ibrahim atas bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu lalu. Kemudian melebar membahas terorisme secara umum.
Kunjungan Anwar Ibrahim di Indonesia, tak lepas dari kebebasannya kembali setelah keluar dari penjara di Malaysia. Dalam pemilihan raya di negeri jiran itu, istri Anwar Ibrahim, Ny Wan Azizah wan Aziz, terpilih sebagai wakil perdana menteri mendampingi Mahathir Mohamad. Kedua telah dilantik pekan lalu.
Menyusul pemerintahan baru di negeri ini, Anwar Ibrahim yang telah lama dipenjara akhirnya dibebaskan. (adi)