Gagal Manfaatkan Peluang, Sapeh Kerrab Ditahan Imbang Bhayangkara
Madura United membuang sia-sia peluang untuk memenangkan pertandingan perdananya di Grup A Piala Gubernur Jawa Timur 2020, setelah ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Senin 10 Februari 2020.
Bermain di depan pendukungnya, Laskar Sapeh Kerrab langsung tampil agresif sejak pluit panjang tanda awal pertandingan ditiup wasit Fariq Hitaba. Namun, ketatnya lini pertahanan Bhayangkara FC membuat MU kesulitan membuat peluang.
Peluang emas tuan rumah akhirnya tercipta pada menit ke-11 ketika umpan lambung gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Bhayangkara FC Awan Setho. Bola rebound itu jatuh di kaki dan langsung dieksekusi oleh Greg Nwokolo, namun karena kesigapan Awan Setho menghalau bola tersebut membuat gawang Bhayangkara FC masih terselamatkan.
Meski mendominasi permainan, justru MU kebobolan lebih awal di menit ke-32 melalui sundulan Achmad Jufriyanto memanfaatkan bola muntah sepak pojok Renan Silva yang membentur tiang gawang.
Keunggulan tim tamu tak bertahan lama, di menit ke-35 MU yang memanfaatkan kelemahan lini belakang lawan mampu mencetak gol. Gol itu dicetak oleh Harris Tuharea melalui tendangan keras dari sudut sempit. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki paruh kedua laga, Madura United langsung menekan lini pertahanan Bhyangkara FC. Sejumlah serangan berhasil dibangun membuat pemain belakang Bhayangkara FC harus jatuh bangun menjaga pertahanannya.
Di menit ke-53 MU mendapat momentum baik untuk menambah keunggulan karena melawan The Guardian yang harus bermain dengan 10 pemain setelah Lee Won Jae mendapat kartu kuning kedua dari wasit atas pelanggaran kerasnya.
Kesempatan itu betul-betul dimanfaatkan untuk mencetak gol. Namun, karena kesigapan Awan Setho di bawah mistar Bhayangkara FC berhasil mengamankan setiap bola yang tertuju ke gawangnya. Hingga usai, skor tetap 1-1.
Menanggapi hasil tersebut, Pelatih MU, Rahmat Darmawan mengaku, timnya terlalu termakan ritmenya sendiri yang mengandalkan permainan cepat.
"Dari pertandingan tadi saya melihat, kita memainkan ritme sangat cepat tapi kita butuh ketenangan juga untuk eksekusi bola. Ada beberapa peluang yang dikonversi terlihat terburu-buru," aku pria yang akrab disapa RD.
Selain itu, ia menilai ada cara bermain yang telah disusun dalam latihan yang tak berjalan begitu baik. Sehingga, terjadi salah koordinasi antar pemain.
Advertisement