Unggul di Dunia Bermanfaat Akhirat, Fokus Amal Usaha Muhammadiyah
Berbagai Bidang Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada merupakan usaha untuk membangun peradaban Dunia Islam yang rahmatan lil alamin. Pendirian berbagai AUM tersebut memiliki landasan teologis yang kuat dari Al Qur’an dan Hadis, yang arahnya memang untuk membangun peradaban di dunia.
Demikian disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di acara Refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah sekaligus Peresmian Auditorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung.
Menurutnya, urusan dunia dan akhirat tidak boleh dikotomis. Karena AUM yang dimiliki harus berkeunggulan dan bermanfaat bagi kehidupan di akhirat.
Berkaca dari ayat maupun hadis yang menerangkan tentang urusan dunia, dan manfaat kehadiran Islam di dunia, Haedar berpesan supaya umat Islam tidak anti terhadap dunia. Akan tetapi juga tidak boleh seorang muslim menjadi budak dunia, atau berorientasi pendek hanya pada urusan keduniaan.
Haedar mengingatkan, selain menjadi abdullah manusia juga ditugaskan oleh Allah sebagai khalifah. Manusia harus memancangkan sumber inspirasi dan ketundukan yang utuh kepada Allah, namun juga sekaligus tidak boleh lari dari urusan dunia. Ia menegaskan, bahwa nilai tersebut merupakan nilai Islam Berkemajuan dan membuat manusia memiliki daya hidup.
Pribadi Muslim Berkemajuan
“Maka ketika bikin rumah sakit, UMB jangan lupa bahwa pangkal, pondasi, bingkai, orientasi, cita-cita tidak lain kita ingin membangun peradaban Islam yang Berkemajuan sebatas yang kita mampu sampai hari akhir,” tuturnya.
Menurutnya, jika konsisten dengan dua peran tersebut maka orang Muhammadiyah memiliki daya hidup namun tetap rendah hati. Daya hidup dari peran khalifah fil ardh, dan rendah hati sebagai Abdullah. Kembali Haedar mengingatkan supaya pendirian AUM harus dilandasi semangat Islam Berkemajuan, supaya meraih kemajuan dan bersamaan berpahala untuk akhirat.
Pribadi Muslim Berkemajuan menurutnya adalah yang menjadikan akhirat sebagai orientasi – tujuan, dan membekali diri dari kehidupan di dunia, sebab dunia sebagai mazra’atul akhirah. Pandangan seperti ini yang memberikan manusia etos hidup. Etos hidup maju yang dimiliki kaum muslim, khususnya warga Muhammadiyah yang menjadikan AUM itu maju.
Advertisement