Unggah Video Injak Kepala Warga, Facebook Jurnalis Papua Diretas
Setelah akun Twitter milik Victor Mambor jadi sasaran pembajakan, giliran akun Facebooknya yang jadi korban peretasan. Sejumlah unggahan hilang dari dinding Facebooknya. Peristiwa itu terjadi setelah jurnalis asal Papua itu mengunggah video berisi dua oknum TNI AU menginjak kepala warga Papua di trotoar.
Akun Facebook Diretas
Victor Mambor menguggah video berisi dua oknum TNI AU yang menginjak kepala seorang warga Papua di Twitter dan Facebooknya, pada Selasa 27 Juli 2021.
Kini, akun Facebooknya jadi sasaran peretasan. Sejumlah status di Facebooknya hilang dari berandanya. Termasuk video berisi kekerasan oknum TNI AU tersebut. "Di Facebook juga sama, postingan saya hilang,"kata Victor Mambor pada Ngopibareng.id, Selasa 27 Juli 2021.
Hal ini muncul setelah akun Twitternya dengan alamat @victorcmambor di Twitter mendadak hilang, sesaat setelah mengunggah video dua oknum TNI AU yang kemudian menjadi viral.
Bedanya, jika akun Twitternya hilang dan tak bisa diakses, akun Facebooknya masih bisa diakses dan tetap ada di internet. " Tapi akun (Facebook) masih ada," katanya. Diketahui, Victor Mambor adalah jurnalis yang aktif menulis di media online Papua, jubi.co.id.
TNI AU Beberkan Identitas Oknum
Sementara, pihak TNI AU telah membeberkan identitas dua oknum TNI yang ada dalam video tersebut. Dalam jumpa pers dengan media, Komandan Lanud Johannes Abraham Dimara Merauke, Papua, Kolonel Herdy Arief Budiyanto menyebutkan dua nama oknum TNI AU terebut. "Kedua personel tersebut adalah personel pom lanud JA Dimara, atas nama Serda Dimas Harjanto dan Prada Vian Febrianto," kata Herdy dalam jumpa pers virtual, Selasa 27 Juli 2021.
Ia juga menyatakan jika dua oknum TNI AU yang menginjak kepala warga Papua itu kini sedang menjalani tindakan disiplin dan dalam proses penyidikan untuk mendapatkan sanksi yang sesuai.
Selain itu, ia juga menyebut jika TNI AU akan bertanggungjawab atas luka fisik dan juga kerugian material yang dialami warga Papua tersebut.
Di kesempatan yang sama Kolonel Herdy Arief Budiyanto meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia juga berharap agar tindakan tersebut tidak menjadi besar dan menyulut emosi rakyat Papua.
Ia menambahkan jika pihak TNI AU telah menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak keluarga warga Papua tersebut. "Sekali lagi saya mohon maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut," katanya.
Advertisement