Unesa Siapkan Beasiswa Bagi Pelajar yang Terdampak Bencana
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyiapkan beasiswa khusus bagi pelajar yang terdampak gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju jika mereka berencana melanjutkan kuliah di Unesa.
Rektor Unesa Prof. Dr Nurhasan, M.Kes mengatakan, bagi mahasiswa asal dua daerah tersebut yang saat ini aktif sebagai mahasiswa di Unesa juga diberikan keringanan uang kuliah tunggal (UKT). Kemudian, bagi relawan yang berangkat akan disiapkan piagam khusus saat pulangnya nanti.
"Untuk beasiswa kita siapkan khusus anak-anak korban bencana yang akan dan sedang kuliah di Unesa,” kata Nurhasan.
Selain itu, mahasiswa yang berangkat pun akan mendapatkan apresiasi khusus dari Unesa.
Sebelumnya, Unesa telah memberangkatkan relawan kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat, 23 Januari lalu.
Pelepasan dipimpin langsung oleh Rektor dan jajarannya di Lobby Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan.
Berdasarkan surat tugas, relawan yang dikirim sebanyak 10 orang yang terdiri dari satu ketua pelaksana dan sembilan orang sebagai anggota. Dari jumlah itu, terdapat enam orang mahasiswa dari berbagai program studi, dua orang tim humas dan dua orang lagi yang bertugas sebagai pendamping. Mereka akan melaksanakan tugas kemanusiaan selama lima hari atau mulai 23-27 Januari di lokasi tujuan.
Ketua Satuan Mitigasi Crisis Center Unesa Dr. Diana Rahmasari, S.Psi, M.Si menjelasakan, pemberangkatan tim relawan dari Unesa tersebut didasarkan pada banyak pertimbangan yang sudah dikaji matang-matang. Sebab, lokasi pengiriman relawan selain rawan bencana susulan, juga dalam situasi pandemi. Tentu resikonya tidak main-main dan memang harus hati-hati.
"Oleh karena itu, relawan yang Unesa kirim terutama mahasiswa harus seizin orang tua atau walinya masing-masing yang dibuktikan dengan surat keterangan izin orang tua bermaterai," jelas Diana Rahmasari.
Lanjut Diana, mereka yang berangkat wajib bebas Covid-19 dengan bukti tes PCR hasil negatif. Tes PCR juga wajib dilakukan saat mereka pulang.
Ia pun juga mengingatkan, agar semua relawan yang berangkat tetap mematuhi protokol kesehatan saat menjalankan tugas kemanusiaan.