Unesa Kukuhkan Sembilan Guru Besar, Perkuat Pengembangan Akademik
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menambah guru besar yang dikukuhkan dalam Rapat Terbuka Senat Akademik di Gedung Pertunjukan Sawunggaling, Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Selasa 29 Oktober 2024.
Sembilan guru besar itu adalah Prof Endang Pudjiastuti Sartinah, guru besar bidang bimbingan dan konseling anak berkebutuhan khusus. Kedua, Prof Abadi, guru besar bidang matematika terapan (sistem dinamik). Ketiga, Prof Raden Roro Nanik Setyowati, guru besar bidang sosiologi pendidikan.
Keempat, Prof Himawan Wismanadi, guru besar bidang analisis kondisi fisik bulu tangkis. Kelima, Prof Achmad Imam Agung, guru besar bidang pendidikan kewirausahaan teknik elektro. Keenam, Prof. Setiyo Hartoto, guru besar bidang pembelajaran tenis lapangan.
Ketujuh, Prof. Bachtiar Syaiful Bachri, guru besar bidang pengembangan kurikulum. Kedelapan, Prof Lilik Anifah, guru besar bidang kecerdasan buatan pattern recognition atau intelligence pattern recognition. Kesembilan, Prof Dwi Cahyo Kartiko, guru besar bidang pembelajaran bola basket.
"Gelombang pertama ini ada sembilan profesor, gelombang dua bulan depan ada 11 profesor, dan sudah akan siap lagi untuk gelombang ketiga sambil menunggu pengumuman sekitar 18 orang profesor," kata Rektor Unesa, Prof Nurhasan.
Ia mengatakan, pihaknya terus mendukung penelitian yang dikembangkan oleh para dosen. Salah satunya berkomitmen terhadap program percepatan guru besar.
Namun, pria yang akrab disapa Cak Hasan ini mengatakan, bahwa pihaknya tidak sembarangan mengajukan. Dosen yang dinilai masuk kualifikasi saja yang didorong untuk segera melakukan proses pengajuan guru besar.
"Kami fasilitasi dan beri pendampingan melalui tim percepatan yang terdiri dari guru besar senior. Kami juga beri insentif kepada para dosen yang menghasilkan publikasi di jurnal bereputasi," ucap guru besar ilmu keolahragaan itu.
Dengan penambahan ini, ia berharap menjadi semangat baru bagi universitas untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Sementara itu, salah satu guru besar Unesa, Prof Dwi Cahyo Kartiko, mengaku mengangkat tema pembelajaran bola basket dengan orasi ilmiah tentang “Revitalisasi Pedagogi dan Eskalasi Kompetensi Bola Basket: Integrasi Functional Strength Training Atlet Muda”.
Cahyo mengatakan, penelitian ini memberikan solusi untuk memperkuat pola latihan dasar bola basket pada anak usia dini dengan menyenangkan tapi tetap memberi fondasi kuat pada dasar bermain basket anak.
“Ketika pondasi benar maka ketika jadi student atau elite atlet mereka sudah kuat. Ketika fondasi tidak kuat di teknik dasar jangan bermimpi bisa menjadi pemain bagus,” kata Cahyo.