Unesa Buat Kamus Signalog Berbasis Kata Kunci, Pertama di Indones
Universitas Surabaya (Unesa) menyusun kamus Signalog Indonesia pertama di Indonesia. Kamus Signalog Indonesia merupakan sistem bahasa isyarat dengan kata kunci yang diperuntukan untuk anak-anak yang mengalami hambatan intelektual, seperti anak autis, celebral palsy, tuna grahita, dan anak difabel lainnya.
"Signalog Indonesia ini bukan hanya untuk anak yang tuli saja, tapi untuk semua anak berkebutuhan khusus karena ini mengunakan sistem kata kunci," kata Wakil Rektor 4 Unesa, Drs Sujarwanto MPd.
Sujarwanto yang juga salah satu tim menyusun Signalog Indonesia menjelaskan, signalog ini berbasis pada komunikasi dan hanya mengisyaratkan keyword atau kata kunci.
"Kamus ini pun bertema-tema, ada yang temanya rumah, sekolah dan masyarakat. Dan semua bahasa isyaratnya juga disesuaikan dengan kebiasaan sehari-hari," ungkapnya, saat ditemui di Graha Unesa, 17 September 2020.
Sementara, tim peneliti lainnya, Khofidotur Rofiah SPd mengatakan, signalog Indonesia berbeda dari bahasa isyarat seperti SIBI dan BISINDO yang sering digunakan di Indonesia.
Ia menjelaskan, SIBI mengunakan abjad yang diisyaratkan dan BISINDO mengunakan gerakan isyarat kedua tangan. Sedangkan Signalog hanya mengisyarakat kata kunci dari apa yang ingin disampaikan.
"Misalnya ingin menyampaikan "ibu membersihkan jendela" tidak perlu semuanya diisyaratkan tetapi hanya diambil kata kuncinya saja, kata kuncinya membersihkan ya ini saja yang diisyarakat. Karena, signalog ini memang untuk semua anak difabel," kata Rofiah sambil memperlihatkan kamus Signalog Indonesia.
Selain itu, menurut Rofiah, yang unik dari kamus ini dilengkapi dengan 26 petunjuk tangan. Dimana petunjuk ini akan berguna ketika menyampaikan bahasa isyarat tersebut.
"Untuk orang awan yang ingin belajar ini sangat mudah dipahami, apalagi dalam buku ini sudah ada gambar-gambar yang mendukung," imbuhnya.
Rofiah menuturkan, kamus ini dimulai sejak 2010 dalam bentuk penelitian dan sudah dipraktikan pada beberapa sekolah difabel.
"Kamus ini masih akan terus berlanjut ke seri-seri berikutnya, untuk saat ini masih ada 600 kata dalam kamus ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi," terangnya.
Diketahui, Signalog Indonesia dibuat dan disusun dengan bekerjasama Open University UK dan Kemendikbud. Signalog pertama kali dikembangkan di Inggris dan diperuntukan untuk semua anak.