Unesa Akan Sambut 9 Mahasiswa Usai Karantina di Natuna
Kabar bahagia disampaikan oleh salah satu orangtua mahasiswi Universitas Negri Surabaya (Unesa). Tinggal hitungan jam, Trisuto Kustiandono, orangtua dari Dian Aprillia Mahardini, akan segera berjumpa sang putri.
Keluarga ini sudah terpisah sejak tujuh bulan lalu, ketika Dian menempuh pendidikan dua semester di Central China Normal university (CCNU), Wuhan, Hubei, China. Impian untuk mendapat pengalaman kuliah di luar negeri ambyar setelah virus corona (COVID-19) menjangkiti banyak orang hingga memakan lebih dari 1.000 orang tewas.
Dian yang berasal dari Sidoarjo itu tak sendiri. Ada 8 mahasiswi lainnya dari Fakultas Bahasa dan Seni, Prodi Bahasa Mandarin yang kuliah di Wuhan. Mereka adalah Pramesti Ardita Cahyani dan Ayu Winda Puspita Sari asal Lamongan, Husnia dan Diany Luciana Aisyah asal Surabaya, Fitra Suryaning Wulan asal Gresik. Sedangkan Faizzatus Sukriyah, Ayu Larasati, dan Nathania asal Sidoarjo.
Usai dievakuasi dari Wuhan, Dian dkk harus menjalani karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Usai dinyatakan sehat sesuai standar kesehatan WHO, Dian dkk diterbangkan bersama 231 warga negara Indonesia lainnya dengan empat pesawat milik TNI.
Rombongan ini terbang dari hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Diperkirakan mereka tiba pukul 13.00 WIB. Selanjutnya, mereka akan melanjutkan perjalanan ke daerah asal masing-masing.
"Anak saya ada di sana (Wuhan) sejak 4 September 2019, Mas. Recana pulangnya sebenarnya Juli 2020,” kata Trisuto Kustiandono.
Meski tak sesuai rencana, Trisuto bahagia mengetahui anaknya sehat. Dia bahkan sempat berkomunikasi sebelum Dian terbang dari Natuna.
"Kabar terbaru, ada acara pelepasan dari pemerintah daerah (Natuna). Setelah selesai langsung diterbangkan ke Halim (Perdanakusuma),” ungkap Trisuto.
Di Jakarta, lanjutnya, Dian dkk tidak bisa segera pulang karena ada penyambutan dari Menteri Kesehatan Terawan. “Dari sana, semua warga akan diserahkan ke pihak provinsi masing-masing,” imbuh Trisuto.
Ketika ditanya bagaimana kondisi anaknya sekarang, Trisuto bersyukur putrinya dalam kondisi sehat. "Kemungikinan nanti sampai (bandara) Juanda jam 9 malam, Mas. Nggak tau lagi ya kalau ada perubahan jadwal,” tuturnya.
Terpisah, Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum menambahkan, pihak kampus akan melakukan sambutan dengan mengundang orangtua mahasiswa. "Nanti ada semacam seremonial. Kita mengundang semua orangtua (mahasiswa). Nanti juga ada rektor yang ikut menyambut,” katanya.
Sementara itu, warga negara Indonesia yang berjumlah 238 orang dibawa pulang dari Wuhan, China. Sebanyak 65 di antaranya berasal dari Jawa Timur (Jatim). Rinciannya dari Sidoarjo tiga orang, Surabaya 34 orang, Kediri empat orang, Lamongan dua orang, Lumajang empat orang, dan Malang tujuh orang. Sedangkan Tuban, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Pamekasan, dan Ponorogo masing-masing satu orang.
Mereka telah selesai menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Usai menjalani prosedur kesehatan sesuai standar WHO, mereka pun dinyatakan sehat dan siap pulang ke rumah masing-masing.
Advertisement