Unej Ungkap Kronologi Mahasiswa yang Tewas Terjatuh dari Lantai Delapan
Hingga saat ini, Selasa, 24 Desember 2024 belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait tewasnya mahasiswa Prodi Sosiologi, Fisip Unej. Namun, Humas Unej mengungkap ada dugaan mahasiswa asal Tulungagung bernama Danang Rizky Yopi N itu sengaja loncat dari lantai delapan.
Wakil Ketua Tim Kerja Humas Unej Iim Fahmi Ilman mengatakan seluruh lantai Gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember dilengkapi dengan kamera CCTV. Sehingga saat korban berada di pantai delapan hingga ditemukan terjatuh ke lantai bawah terekam kamera CCTV.
Berdasarkan rekaman CCTV yang berada di lantai delapan, korban berada di lantai tersebut sendirian. Diduga korban naik ke lantai delapan menggunakan lift. Sebab, tangga manual sudah ditutup pada pukul 16.00 WIB.
“Setiap harinya tangga hanya dibuka sampai pukul 16.00 WIB, sehingga jika ada mahasiswa atau dosen yang ingin menggunakan ruangan harus menggunakan lift. Lift di gedung ini memang bisa diakses semua kalangan sampai pukul 21.00 WIB, kecuali hari Sabtu dan Minggu ditutup,” katanya.
Berdasarkan hasil rekaman CCTV, korban terlihat sengaja meloncat. Namun, Iim tidak ingin berspekulasi bahwa yang bersangkutan sengaja ingin mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari lantai delapan.
Tindakan yang dilakukan korban tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Tindakan korban juga tidak boleh ditiru.
Iim menunggu hasil penyidikan dari kepolisian. Seluruh rekaman CCTV yang berada di gedung C RiSSH sudah diamankan oleh polisi. Polisi sedang menganalisis video hasil rekaman CCTV tersebut.
Sementara berdasarkan hasil rekaman kamera CCTV di lantai dasar, jasad korban terlihat terjatuh dengan kecepatan tinggi. Jasad korban sempat memantul satu kali saat menghantam paving.
Pasca kejadian itu, polisi datang mengevaluasi jasad korban sekaligus memasang garis polisi. Namun, pada pukul 20.00 WIB gari polisi sudah tidak ada. Mayat korban juga dibawa ke Kamar Mayat RSD Soebandi.
Hasil pantauan di lokasi juga tidak ditemukan bercak darah di titik tempat korban terjatuh menghantam paving.
Lebih jauh Iim mengatakan pihak Unej turut berduka cita atas kejadian tersebut. Kejadian itu menjadi bahan evaluasi bagi Unej agar kejadian serupa tidak terulang.
Sejauh ini, satpam di tiap-tiap gedung sudah berusaha memantau aktivitas keluar masuk orang di luar jam perkuliahan. Apalagi pada waktu malam hari.
Setiap mahasiswa yang datang ke gedung RiSSH selalu ditanya keperluannya. Jika tidak terlalu penting, maka Satpam akan menyarankan yang bersangkutan untuk kembali.
Namun, Satpam tidak bisa melarang apabila mahasiswa yang datang hendak melakukan aktivitas organisasi, seperti musyawarah. Sebab, gedung C RiSSH memang sering digunakan untuk aktivitas kelompok riset maupun badan adhoc untuk berkegiatan, meskipun di luar jam perkuliahan.
Selain memantau aktivitas di seluruh gedung, Unej juga memiliki Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK). Satgas tersebut bisa menjadi sarana dan wadah bagi mahasiswa yang mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik maupun verbal.
Selain itu juga ada Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPPMP). Di dalam lembaga tersebut terdapat layanan konseling yang terdiri dari psikolog dan dokter.
“Fungsi Gedung C RiSSH ini mirip dengan Gedung Center For Development of Advanced Sciences and Technology (Cdast). Cdast untuk kegiatan eksakta kalau C RiSSH untuk kegiatan mahasiswa dan dosen humaniora,” pungkasnya.