Unej Luncurkan Program Wirausaha Merdeka se-Tapal Kuda
Universitas Jember (Unej) secara resmi meluncurkan Program Wirausaha Merdeka Tapal Kuda, Senin, 11 September 2023. Program tersebut diikuti oleh 325 mahasiswa dari 10 PTN maupun PTS. Sebagai informasi, Tapal Kuda wilayahnya meliputi sebagian timur Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Program Wirausaha Merdeka (WMK) Tapal Kuda, Niken Widya Palupi, dalam laporannya menyampaikan, program wirausaha merdeka merupakan program pemerintah melalui Ditjen Dikti Kemendikbudristek. Universitas Jember menjadi salah satu dari 34 perguruan tinggi di Indonesia yang terpilih sebagai penyelenggara program tersebut.
Wirausaha Merdeka di Unej melibatkan 325 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi dan 32 dosen pembimbing lapangan (DPL). Selama kegiatan tersebut, WMK Tapal Kuda menggandeng 29 pengusaha se-Tapal Kuda.
“WMK Unej tahun ini diikuti oleh 325 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi di Jawa Timur. Beberapa mahasiswa yang ikut di dalamnya berasal dari UNESA Surabaya, STIE Cendekia Bojonegoro, Universitas Wiraraja Sumenep, Universitas Merdeka Malang dan lainnya. Kami juga menggandeng 29 pengusaha sebagai mitra,” kata Niken.
WMK Tapal Kuda mengusung potensi dan kearifan lokal. Tema wirausaha yang akan digarap berbasis pada potensi pertanian, perkebunan, pariwisata dan kuliner khas dari wilayah timur Jawa Timur.
Sebanyak 325 mahasiswa akan mulai mendapatkan materi secara teori dari DPL dan pengusaha pada pekan depan.
“Mulai minggu depan para peserta akan mulai mendapatkan materi baik secara teori dari DPL maupun materi yang akan disampaikan oleh para pengusaha,” pungkasnya.
Sementara Rektor Unej, Iwan Taruna merasa bangga Lembaga yang dipimpinnya mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu perguruan tinggi yang bisa menjalankan program WMK. Iwan menilai program WMK akan mampu mendorong minat mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Jember untuk memulai berwirausaha.
Iwan berharap, wirausaha-wirausaha bermunculan melalui program WMK. Sebab, Iwan mencatat persentase wirausaha di Indonesia saat masih kecil dibandingkan negara maju lainnya.
Jumlah wirausaha di Indonesia masih berkisar di angka 3 hingga 4 persen saja. Padahal persentase ideal jumlah wirausaha seharusnya 10 persen dari jumlah penduduk sebuah negara.
Pada kesempatan itu, Iwan mengajak seluruh komponen bangsa termasuk dunia pendidikan tinggi agar berkontribusi mewujudkan target satu juta wirausaha baru di tahun 2024 nanti.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo melalui Perpres nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, maka seluruh komponen bangsa termasuk dunia pendidikan tinggi diharapkan turut berkontribusi mewujudkan target satu juta wirausaha baru di tahun 2024. Oleh karena itu, program WMK TAPAL KUDA memiliki posisi yang strategis dalam menyokong program penciptaan wirausaha baru,” kata Iwan.
Sementara Manager Program WMK Kemedikbudristek Adrian Kansil, yang turut hadir dalam acara peluncuran Program WMK Tapal Kuda menyampaikan, ada perdebatan tentang wirausaha. Pendapat pertama wirausaha dilahirkan dan pendapat lain menyebut wirausaha diciptakan.
Program Wirausaha Merdeka (WMK) selaras dengan pernyataan bahwa wirausaha diciptakan. Dengan demikian, WMK diharapkan mampu menciptakan wirausaha-wirausaha baru.
“Program WMK bertujuan mempersiapkan lulusan perguruan tinggi dalam membangun usaha, menanamkan pola pikir dan kompetensi wirausaha, memberikan pengalaman berwirausaha, sekaligus meningkatkan ketrampilan mahasiswa,” ungkap Adrian Kansil.
Sementara salah satu pengusaha kopi mitra WMK Tapal Kuda, Donny Waluyo menyambut baik program tersebut. Alumni Unej tahun 2001 itu mengenang saat menjadi mahasiswa dulu. Saat ia berhasil menyelesaikan studinya, tidak pernah ada arahan atau panduan berwirausaha, berbeda dengan mahasiswa saat ini.
“Kesempatan mengikuti program WMK Tapal Kuda ini harus Anda manfaatkan betul, sebab Anda akan dipandu bahkan diberi fasilitas mengembangkan usaha sehingga tercipta wirausaha baru. Pesan saya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper, harus buka wawasan alias tidak Kuper dan jangan Mager agar jejaring makin luas,” pesannya kepada 325 mahasiswa yang hadir.