Unej Lakukan Operasi Bibir Sumbing Gratis Bagi 13 Pasien
Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) kembali melakukan operasi bibir sumbing gratis, Sabtu, 30 September 2023. Kali ini ada 13 balita yang mendapatkan pelayanan operasi gratis tersebut.
Kegiatan bakti sosial berupa operasi bibir sumbing gratis itu diselenggarakan atas kerja sama Fakultas Kedokteran Universitas Jember dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dan RS Paru Jember.
Dokter spesialis bedah plastik Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK Unej) Ulfa Elfiah, M.Kes, SpBP-RE sub spesialis L.LBB(K) mengatakan, kasus bibir sumbing di Kabupaten Jember masih cukup banyak. Sejak awal tahun 2023 sampai saat ini, kurang lebih ada 200 pasien bibir sumbing yang menjalani operasi di Rumah sakit Paru Jember.
Hari ini, sebanyak 13 pasien mulai menjalani operasi bibir sumbing. Sesuai prosedur, operasi tahap pertama bisa dilakukan saat usia anak mencapai tiga bulan. Jika membutuhkan operasi lebih lanjut, seperti perbaikan rahang, gigi, dan langit-langit, minimal menunggu sampai 6 bulan.
"Sampai saat ini kami sudah melakukan operasi bibir sumbing sebanyak 200 pasien selama tahun 2023. Kita lakukan di RS Paru dengan melibatkan dokter spesialis bedah plastik dari Departemen Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Unair dan FK Unej," kata Ulfa, Sabtu, 30 September 2023.
Kegiatan bibir sumbing gratis merupakan upaya memberikan harapan baru bagi anak-anak penderita bibir sumbing. Sebab, pasca mendapatkan operasi para penderita bibir sumbing akan memiliki bentuk fisik tubuh mendekati normal. Kondisi anak tersebut dipastikan lebih baik dibanding sebelumnya.
Ulfa berharap kerja sama antara FK Unej dengan FK Unair bisa terus dikembangkan. Bukan hanya sekadar dalam kegiatan bakti sosial, tetapi juga dalam upaya pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Lebih jauh Ulfa mengatakan, FK Unej selama ini tak sekadar rutin melakukan operasi bibir sumbing, namun juga melakukan penelitian terhadap pasien. FK Unej saat ini sudah membentuk kelompok riset kelainan kongenital.
Selain meneliti penyebab kasus bibir sumbing, kelompok riset itu juga melakukan pemetaan Kawasan. Tim tersebut saat ini sudah melakukan pemetaan Kawasan dengan jumlah kasus bibir sumbing cukup banyak.
“Hasil pemetaan sementara, penderita bibir sumbing di Kabupaten Jember lebih banyak ditemukan di kawasan pegunungan dan pertanian. Penyebabnya masih kami teliti,” pungkasnya.
Sementara Direktur RS Paru Jember dr Sigit Kusuma Jati mengatakan, pihaknya menyambut baik program operasi bibir sumbing gratis bagi masyarakat yang diinisiasi FK Unej. RS Paru Jember setidaknya sudah melakukan operasi gratis terhadap 200-an pasien.
"Operasi bibir sumbing gratis di RS Paru merupakan wujud kehadiran Pemerintah Provinsi Jawa Timur bagi pasien. Per tahun kita ada operasi bibir sumbing untuk 200 pasien, kita menjalin kerja sama dengan FK Unej sudah 7 tahun," Kata Sigit.
Kegiatan operasi bibir sumbing dilakukan secara berharap, karena sarana dan prasarana yang digunakan cukup mahal. Kendati demikian dengan adanya sejumlah bantuan, sarana dan prasarana operasi bedah plastik yang ada di RS Paru Jember setara dengan fasilitas yang ada di Rumah Sakit dr Sutomo.
"Fasilitas operasi plastik di RS Paru Jember setara dengan Rumah Sakit dr Sutomo. Kami bahagia dan tersenyum melihat pasien bibir sumbing yang selesai menjalani operasi. Mereka tersenyum, yang awalnya sulit makan menjadi mudah," pungkasnya.