Underpass Taman Pelangi: Pemkot Surabaya Fokus Pembebasan Lahan
Pembangunan underpass simpang bundaran Taman Pelangi telah memasuki progres pembebasan lahan dan pemindahan saluran.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, tahun ini Pemkot Surabaya fokus pada pembebasan lahan. Rencananya tahun 2025 pengerjaan underpass baru akan dilakukan.
"Jadi nanti semuanya ada di pemerintah pusat. Tahun ini kami mengerjakan pembebasan lahan dan pemindahan saluran. Tahun depan pengerjaan," katanya di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya, Senin, 4 Maret 2024.
Eri menargetkan, pembebasan lahan dan pemindahan saluran ini bisa rampung tahun 2024. Sehingga tahun 2025, pemerintah pusat bisa mulai mengerjakan pembangunan fisiknya.
Menurutnya, pengerjaan underpass akan dilakukan bertahap karena harus mengubah saluran terlebih dahulu.
"Karena tidak di atas (overpass) tapi di bawah (underpass). Jadi target pembebasan lahan dan menggeser saluran tahun ini, baru membuat underpassnya," terangnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan, pembangunan proyek pengurai kemacetan bundaran Taman Pelangi menjadi program prioritas yang diusulkan pemkot ke pemerintah pusat.
"Termasuk JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) dan JLLT (Jalan Lingkar Luar Timur) itu semua menjadi program prioritas yang kami usulkan ke pemerintah pusat," kata Irvan.
Irvan menyebut bahwa pemkot telah menganggarkan Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan pembangunan underpass Taman Pelangi. Anggaran tersebut berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya tahun 2024.
"Untuk APBD 2024 kami selesaikan tahun ini untuk pembebasan 22 rumah. Kemudian untuk supporting atau penunjang, kami kerjakan dulu melalui APBD, termasuk ruang terbuka hijau, sambil menunggu dari pemerintah pusat," ungkap dia.
Selain itu, Irvan mengungkapkan bahwa pemkot juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait sejumlah proyek strategis lain yang bisa dibiayai oleh pemerintah pusat.
Pihaknya berharap, pembangunan underpass tidak hanya di bundaran Taman Pelangi, tetapi di simpang Margorejo dan Wonokromo. Sebab, ketiga titik simpang jalan tersebut, saling berkaitan.
"Jadi fokus pada penyelesaian perlintasan tidak sebidang, karena ada rel kereta api di situ, baik di Wonokromo, Margorejo maupun Dolog (Taman Pelangi). Sehingga kita berharap bahwa tiga simpang itu bisa terselesaikan," tandasnya.