Undang Rektor Asing itu Maksudnya Apa, Konsepnya Apa?
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan konsep Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mewacanakan mengundang ahli asing menjadi rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia agar menjadi berkelas dunia.
"Menteri Ristekdiktinya yang harus kita tanya, maksudnya apa, konsepnya apa," kata Fahri Hamzah, di Jakarta.
Fahri Hamzah mengatakan hal itu menjawab pertanyaan soal wacana dari Kemenristekdikti yang akan mengundang ahli asing untuk menjadi rektor di PTN, agar PTN di Indonesia bisa berkelas dunia.
Fahri menyatakan, mengkritik keras wacana dari Kemenristekdikti tersebut, dengan menilai Menristekdikti Mohamad Nasir tidak memiliki konsep untuk mengelola dan memajukan pendidikan tinggi.
"Untuk mengembangkan dan memajukan perguruan tinggi di Indonesia, jangan ujuk-ujuk mengundang orang asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi negeri di Indonesia, tapi konsep pembangunan dan pengembangannya yang harus disiapkan. Saya tanya kepada menterinya, apakah punya konsep untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi menjadi berkelas dunia," katanya lagi.
Fahri menegaskan, para pakar dan ilmuwan Indonesia jika diberikan kesempatan, sanggup menjadi rektor di kampus kelas dunia. "Persoalannya, bukan orang Indonesia atau orang asing yang menjadi rektor, tapi konsep pengembangan pendidikan perguruan tinggi yang perlu diperbaiki. Ini yang saya tanyakan kepada menterinya, ada nggak," katanya pula.
Menurut Fahri, perguruan tinggi negeri Indonesia bisa menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, asalkan konsep dan kebijakannya mendukung untuk menjadi kelas dunia. "Jangan, sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk ke Indonesia," katanya.
Fahri juga mempertanyakan kerja Menristekdikti. Dia mengusulkan agar Menristekdikti mengundang para rektor perguruan tinggi di Indonesia, dimusyawarahkan dan dicari solusinya bersama, untuk menjadikan perguruan tinggi negeri menjadi perguruan tinggi kelas dunia. "Bukannya malah mau merekrut rektor asing," katanya lagi.
Fahri juga mengingatkan, presiden menunjuk seseorang menjadi menteri karena dinilai sebagai ahli dan profesional di bidangnya, sehingga mampu mengelola persoalan, mengatasi, dan memajukan bidang yang dipimpinnya. "Menristekdikti seharusnya sangat menguasai persoalan pendidikan tinggi dan mampu meminpin pendidikan tinggi di seluruh Indonesia," katanya pula.
Menurut dia, wacana rekrutmen rektor asing ini bisa berdampak mengecilkan bangsa Indonesia. "Menristekdikti seharusnya malu karena tidak memiliki konsep memajukan perguruan tinggi," kata Fahri Hamzah. (an/ar)