Unair Tegas Tak Dukung Vaksin Nusantara
Universitas Airlangga (Unair) secara instansional menegaskan, tidak pernah menyatakan dukungan secara langsung terkait dengan pengembangan Vaksin Nusantara. Yakni, vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto.
Pernyataan itu muncul, karena ada klaim bahwa Unair yang direpresentasikan Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekular Unair Prof Chairul Anwar Nidhom mendukung pengembangan vaksin yang penuh kontroversi itu.
"Pernyataan yang dikeluarkan Prof Nidhom murni berasal dari pernyataan beliau pribadi. Itu bukan merupakan representasi dari Universitas Airlangga Surabaya secara kelembagaan. Prof Nidhom pun bukan merupakan anggota tim peneliti vaksin Universitas Airlangga Surabaya," tegas Ketua Pusat Informasi dan Humas, Martha Kurnia Kusumawardani, Minggu 18 April 2021.
Walau begitu, ia tetap menghargai berbagai ikhtiar yang dilakukan berbagai pihak untuk bisa meredakan pandemi Covid-19.
Sementara itu, Prof. Mirni Lamid, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan pun menegaskan, Prof Nidhom terkait dengan vaksin Nusantara tidak melalui proses diskusi dengan pimpinan fakultas yang dipimpinnya.
"Sehingga, hal itu memang murni merupakan pendapat beliau pribadi," kata Mirni.
Kontroversi Vaksin Nusantara
Seperti diketahui, pengembangan Vaksin Nusantara menimbulkan berbagai kontroversi karena dinilai ada empat pelanggaran etik sehingga tidak mendapat lampu hijau dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).