Unair Tampung 1.446 Pendaftar SNMPTN
Universitas Airlangga (Unair) secara resmi menerima 1.446 pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 dari total pendaftar 20.225 peserta.
"Tingkat keketatan dari 20.225 itu hanya 1.492, berarti hanya 7,38 persen saja dari total pelamar yang diterima di Unair secara umum untuk semua prodi (program studi)," kata Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih saat ditemui di Ruang Rektorat Unair, Surabaya, Rabu 8 April 2020 siang.
Dari total yang diterima, ada sebanyak 304 pendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang diterima. Penerimaan KIP Kuliah dari pada perguruan tinggi negeri lainnya atau sekitar 103 persen.
Hanya saja, Nasih tidak merinci penerimaan berdasar program studi karena masih belum didata. Selanjutnya, para peserta yang diterima harus melanjutkan tahapan daftar ulang dan proses verifikasi data yang akan dilangsungkan secara online.
"Kami di majelis rektor sepakat daftar ulang dan verifikasi secara online tidak perlu datang ke PTN, minimal dilakukan dengan proses lapor diri secara online. Sehingga, mohon bagi yang sudah diterima tetap melihat website universitas berkaitan kapan harus mengisi informasi untuk daftar ulang dan verifikais data karena mungkin jadwal dan persyaratan tiap perguruan tinggi berbeda," jelas pria yang juga Wakil Ketua LTMPT itu.
Sementara itu, terkait dengan mereka yang diterima melalui KIP Kuliah tim verifikasi akan melihat situasi perkembangan corona. Sebab, tim verifikasi biasanya akan melihat langsung kondisi tempat tinggal penerima KIP Kuliah.
Namun, lanjutnya, ada alternatif untuk melakukan verifikasi jika terkendala adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiap daerah.
"KIP Kuliah proses tidak terlalu rumit, pokok bisa menunjukkan KIP Pelajar dan kartu prasejahtera bisa diproses, kecuali yang masih baru sekali tentu ini ada treatment khusus," katanya.
Yang pasti, ia meminta kepada para pendaftar KIP Kuliah yang diterima harus melakukan komunikasi jika pada pendaftaran ulang terkendala masalah financial. Menurutnya, mereka tetap tidak akan dicoret bila belum membayarkan, kecuali memang tidak mendaftar ulang.
"Sehingga tidak jadi alasan untuk tidak daftar ulang. Sehingga mereka tidak kehilangan, kita tidak mencoret mereka karena alasan ekonomi, tapi karena tidak daftar ulang ya kita coret meski alasan ekonomi," pungkasnya.
Advertisement