Unair Dapatkan 6 Whole Genome untuk Penelitian Vaksin
Rektor Universitas Airlangga (Unair), Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, mengatakan, Unair sudah mendapatkan enam whole genome dari sampel yang diambil sejak bulan Maret dan saat ini.
Whole genome merupakan sidik jari yang virus Covid-19. Whole genome sendiri dikembangkan Unair untuk membuat vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan.
"Penemuan enam whole genome itu nanti akan segera diupload. Jadi ini nanti kita segera upload di GISAID, karena ini menjadi temuan yang menurut saya sangat strategis dari virus yang tersebar di Indonesia," kata Nasih di Gedung Rektorat Unair C, Jumat, 8 Mei 2020.
Nasih menjelaskan, dari enam whole genome yang didapatkan Unair ini ada beberapa hal yang menarik. Salah satunya tipe pola yang mengikuti China.
"Pertama adalah berdasarkan waktunya untuk sampel yang diambil Maret itu dari 4 sampel, 3 tipe polanya itu mengikuti China. Sementara 2 sampel yang diambil bulan April itu tipe polanya mengikuti dan mirip tipe di Eropa," jelas Nasih.
Sementara, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida mengungkapkan 6 whole genome yang ditemukan berasal dari 20 sample positif yang didapatkan ITD.
"Dari 20 itu sudah hampir komplit ada 6, sehingga kalau sudah 100 persen kita akan deposit di data bank. Sementara 99,6 persen jadi hampir. Beberapa hari lagi kita deposit dan daftarkan di GISAID," kata Inge ditemui di tempat yang sama.
Menurutnya, dari 6 whole genome yang ditemukan sudah cukup bagus dan bisa dianalisis. Sample yang diteliti juga didapatkan dari beberapa daerah di Indonesia.
Selanjutnya, ungkap Inge, penelitian akan terus dilanjutkan dengan mengambil sample dari beberapa lagi daerah di Indonesia. Agar DNA-nya bisa diurutkan, bila dalam mengurutkannya tidak ada yang terlewat, berarti tidak ada virus yang bermutasi di Indonesia.
"Tapi kalau tidak urut berarti ada virus yang bermutasi," tutupnya.
Advertisement