Unair tengah Persiapkan Alat Kit Deteksi Covid-19 Portable
Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA mengklaim, akan mengeluarkan Kit Deteksi Covid-19 Portabel Berbasis Biosensor RNA dalam dua bulan lagi.
"Kami tidak berharap dua bulan lagi masih ada virus ini, kami justru akan sangat senang bila nantinya alat ini tidak digunakan, karena virusnya sudah tidak ada," kata Nasih kepada awak media, Rabu 1 April 2020.
Alat Kit Deteksi Covid-19 Portabel ini merupakan alat tes corona yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga memudahkan deteksi virus corona di daerah-daerah.
Sementara, ketua divisi mengembangan produk yang bisa memberikan manfaat, baik mencegah maupun mengobati Covid-19, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih M.Si menjelaskan, Kit Deteksi Covid-19 portable ini akan mengambil genom dari sequence virus covidnya.
"Covid virusnya RNA jadi dari pasien Indonesia sudah ada datanya. Walaupun tidak whole genom (keseluruhan urutan DNA lengkap dari satu genom organisme). Jadi hanya sebagian," jelas Nyoman.
Menurut Nyoman, genom yang ada ini sudah cukup. Karena yang terpenting adalah daerah yang memang menjadi target Kit Deteksi Covid-19 ini.
Nyoman menjelaskan, cara kerja alat ini tetap mengunakan swab atau lendir. Swab yang diambil lalu dipaparkan dengan kitnya maka akan terjadi hibridisasi (konsep pencampuran orbital atom menjadi orbital hibrida yang sesuai dengan pasangan elektron untuk membentuk ikatan kimia).
Kemudian dari proses ini akan menimbulkan reaksi warna, karena sensornya diberi penanda marker yang bisa berklorofensi dengan sinar UV. "Kalau berpendar berarti tandanya positif kalau tidak berarti negatif," jelas Nyoman.
Untuk mendeteksi alat ini nantinya membutuhkan waktu maksimum 60 menit dalam kondisi standart. Dengan adanya alat pendeteksi portable ini nantinya, Nyoman berharap, alat ini bisa dibawa kemana-mana tidak terlalu tergantung pemeriksaan RT-PCR.
"Apalagi menjelang Idul Fitri seperti saat ini, masyarakat sudah mulai mudik. Dari luar negeri dan sebagainya, mobilitas penduduknya Indonesia tidak bisa dibendung untuk lockdown," pungkas Nyoman.