Unair Bantah Indonesia Tak Punya Reagen Deteksi Virus Corona
Negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Filiphina sudah mengkonfirmasi menemukan novel corona virus. Namun, hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan satu orang pun yang terjangkit corona virus.
Tentunya hal ini sangat mengembirakan bagi warga Indonesia, karena negaranya aman dari corona virus. Tapi di sisi lain dunia meragukan hal tersebut sebab Indonesia dinilai tidak memikili reagen untuk mendeteksi dan manganalisis virus corona jenis baru.
Menjawab keraguan tersebut, Rektor Univeritas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA menyampaikan, Unair bekerja sama dengan Kobe University, Jepang telah mendatangkan dan mempunyai reagen khusus tersebut.
"Kami ingin menjawab keresahan masyarakat mengenai reagen tersebut. Saat ini Unair telah memiliki reagen yang spesifik bisa mengidentifikasi jenis corona virus Wuhan," ujar Mohammad Nasih, Senin, 3 Februari 2020 ditemui di Gedung Rektorat lantai 4.
Nasih mengatakan, sebelumnya yang menjadi keraguan masyarakat adalah apa benar di Indonesia tidak ada. Atau ada tapi tidak bisa di identifikasi.
"Kalau ada suspect dan ingin identifikasi apakah itu corona Wuhan atau tidak, bisa dibawa ke Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Unair untuk melakukan pemeriksaan dengan reagen tersebut," jelas Nasih.
Menurut Nasih, reagen yang baru datang Sabtu, 1 Februari 2020 lalu ini hanya dimiliki oleh dua lembaga di Indonesia, yaitu Unair dan bank Kementerian Kesehatan.
Ia pun memastikan, keakuratan reagen ini bisa 99 persen. Karena ada parameter langsung yang sudah mengukur keakuratan pemeriksaan dengan reagen tersebut.
"Nantinya pemeriksaan akan dilakukan dengan mengunakan sample dahak yang akan dicampur dengan reagen tersebut," ungkap Nasih.
Sementara untuk obat corona virus, Nasih mengungkapkan, belum bisa dikembangkan sampai saat ini.
"Karena di Indonesia sendiri belum ada yang confirm terkena. Tidak mendoakan ada yang sakit, semoga semuanya sehat," tandasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya reagen ini masyarakat kembali tenang. Bila ada suspect bisa ditindak lanjuti dengan pemeriksaan reagen ini.
Sebelumnya, media asing menyebut tak bisa mendeteksi keberadaan virus corona. Sehingga tak heran, jika Indonesia mengklaim wabah virus corona belum masuk.
Media Sydney Morning Herald dan The Age di Australia, menelusuri jika hasil itu muncul lantaran Indonesia belum memiliki peralatan untuk mendeteksi virus corona jenis baru itu.
Sydney Morning Herald menulis jika reagen khusus, berupa cairan kimia yang digunakan mendeteksi dan manganalisa virus corona jenis baru, belum tersedia di Indonesia. Reagen ini disebut akan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Petugas di Indonesia saat ini hanya mampu mendeteksi keluarga virus corona pada orang yang berpotensi terinfeksi. Keluarga virus corona ini termasuk MERS dan SARS. Indonesia belum mengonfirmasi satu pun kasus virus corona jenis baru, 2019-nCoV.
Untuk mendeteksi virus ini, Indonesia saat ini harus melakukan dua langkah pemeriksaan yang memakan waktu hingga enam hari. Pertama dengan mendeteksi adanya keluraga virus corona, dan kemudian menyusun urutan genetika pada hasil itu.