Melorot Soal Jumlah Peminat, Unair Tak Kaget
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini menjadi salah satu catatan penting bagi Universitas Airlangga (Unair). Bagaimana tidak, Unair yang merupakan universitas ternama dan salah satu tertua di Indonesia, harus rela berada di peringkat 18 jika dilihat jumlah peminat pendaftar.
Bahkan, Unair terpaut jauh dengan Universitas Brawijaya yang berada di posisi pertama secara nasional soal jumlah peminat. Juru bicara Universitas Airlangga, Suko Widodo menyebut melorotnya Unair dalam jumlah peminat adalah wajar. Indikasi jika calon mahasiswa peminat bakal melorot, kata Suko sebenarnya sudah mulai tercium sebelum diselenggarakannya tes SBMPTN Unair 2019.
"Kami pernah bilang kalau mau masuk Unair, minimal skor SBMPTN harus diatas 600 kalau mau aman. Itu yang bikin calon mahasiswa baru sudah keder duluan. Makanya melorot," ujar Suko.
Meski begitu, Suko bersyukur bahwa dengan melorotnya Unair menandakan ada seleksi alam secara otomatis. Sehingga calon mahasiswa baru yang nilainya di bawah 600 tidak mendaftar di Unair.
"Bagus ini, berarti yang daftar ke Unair itu nilainya tinggi-tinggi. Sudah terseleksi secara alam gara-gara statement kami kemarin. Ha….ha…ha….," lanjutnya.
Suko juga mengatakan bahwa dengan adanya 'standar' minimal masuk ke Unair, akhirnya menghasilkan prestasi tersendiri. Siswa peraih nilai tertinggi nomor dua se-Indonesia bidang Saintek memilih dan diterima di Fakultas Kedokteran Unair.
"Ini prestasi tersendiri. Tertinggi nomor 1 masuk UGM, nomor duanya di Unair. Nilainya itu 808,01. Tinggi sekali," kata dia.
Kini Suko dan seluruh jajaran civitas akademika Unair sedang mempersiapkan segala hal untuk jalannya perkuliahan agar berjalan dengan baik dan lancar serta berkesan bagi para mahasiswa baru.