Unair Berencana Buat Museum Covid-19, Pertama di Indonesia
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berencana untuk membuat museum Covid-19 pertama di Indonesia. Sebagai langkah awal Unair pun membuat pameran arsip pandemi Covid-19 bertempat di Alun-Alun Surabaya atau Balai Pemuda.
Adapun arsip-arsip yang dipamerkan mulai dari surat, piagam penghargaan, foto, kumpulan berita hingga kegiatan penangganan selama pandemi. Bahkan, Dua inovasi penting yang berhasil dibuat yakni, penelitian obat kombinasi dan vaksin Inavac juga dihadirkan dalam pemeran tersebut.
Sekretaris Unair, Dr. Koko Srimulyo mengatakan, pameran dimulai tanggal 3 hingga 12 Januari 2022 mendatang ini, dihadirkan untuk menginformasikan apa saja yang dilakukan Unair ketika pandemi Covid-19.
"Covid-19 itu hal luar biasa, sesuatu yang menjadi bagian dari discruption. Unair sebagai perguruan tinggi juga ikut berkontribusi, pameran ini untuk menyampaikan hal tersebut pada masyarakat," terangnya ditemui di Alun-Alun Surabaya, Selasa, 3 Januari 2023.
Menurutnya, pameran mengenai Covid-19 seperti ini baru pertama kali diadakan. Tentu saja, hal ini bisa menjadi catatam sejarah Indonesia pernah mengalami pandemi selama hampir dua tahun.
Selain itu, juga memberikan gambaran pada generasi yang akan datang bahwa Indonesia pernah menghadapi pandemi Covid-19.
Dari pantauan Ngopibareng.id saat memasuki ruang pameran, pertama kali pengunjung akan dibawa kedalam suasana perawatan Covid-19. Disana ada tempat tidur pasien hingga nakes yang mengenakan APD saat merawat.
Selanjutnya pada ruang kedua pameran, pengunjung akan diajak untuk mengenal apa saja yang pernah Unair lakukan untuk penangganan Covid-19. Mulai dari pembuatan robot pengantar obat Raisa, penelitian mengenai rekomendasi obat hingga penelitian vaksin Inavac.
Disamping itu, Tim Peneliti Vaksin Inavac Prof Ni Nyoman Tripuspaningsih mengunggkapkan, apa yang dipamerkan sudah cukup lengkap untuk mengambarkan suasan Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya Surabaya.
"Mulai dari APD, sampai penangganan terkait pelayana di RS, juga ada inovasi robot, kemudian proses penelitian obat dan vaksin hingga bilik streril. Saya rasa pameran ini sudah cukup lengkap," tandas Ni Nyoman.