Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya sebagai Dekan FK karena Tolak Dokter Asing
Beredar kabar di grup-grup WhatsApp yang menyebutkan Prof. Budi Santoso diberhentikan sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Dalam kabar itu menyebutkan jika Prof Budi Santoso atau yang akrab dipanggil sebagai Prof Bus diberhentikan sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair buntut atas penolakannya terhadap rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang akan mendatangkan dokter asing.
"Innalillahi wa Inna ilaihi roji’uun; Baru saja terjadi Pemberhentian ( secara tidak sopan dan sewenang-wenang) PROF BUS, SPOG, sbg Dekan FK Unair
Betapa hancurnya demokrasi di negeriku tercinta ini
😢😢😢
Atas kabar tersebut Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya Prof. dr. Budi Santoso membenarkan dirinya diberhentikan dari posisinya tersebut.
Prof. Budi Santoso diketahui berpamitan kepada sekitar 300 anggota di grup Whatsapp setelah dirinya menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.
"Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang," begitu isi pesan Budi Santoso dalam percakapan WA Group tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Budi Santoso membenarkan pesan tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa ia berkewajiban untuk berpamitan dengan para kolega dosen maupun senior.
"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Unair. Benar saya diberhentikan per hari ini," katanya, Rabu 3 Juli 2024.
Terkait ihwal pemecatannnya sebagai Dekan FK Unair karena pernyataannya yang menolak rencana pemerintah pusat mendatangkan dokter spesialis asing ke Indonesia, Prof. Budi membenarkan hal itu. "Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu," ujarnya.
Dirinya menanggapi, terjadi silang pendapat antar pejabat Rektorat Unair dengan dirinya terkait program pemerintah pusat untuk mendatangkan dokter asing ke tanah air tersebut.
"Rektor adalah pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, saya dinyatakan berbeda, ya keputusan beliau diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," katanya.
Prof. Budi juga menerangkan bahwa dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair pada Senin 1 Juli 2024 lalu, untuk mengklarifikasi pernyataannya menolak rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing di Indonesia. Keputusan pencopotannya sebagai dekan diterimanya Rabu 3 Juli 2024.
Terpisah, melalui keterangan tertulis, Universitas Airlangga telah membenarkan kabar pemberhentian Prof. Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair tersebut.
"Mengenai beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami Humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," tutur Humas Unair dr. Martha Kurnia Kusumawardani dalam keterangan tertulisnya, Rabu 3 Juli 2024.
Martha menerangkan, dipecatnya Prof. Budi Santoso dari posisinya sebagai Dekan FK Unair adalah kebijakan internal kampus untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik. Tujuannya, sebagai penguatan kelembagaan, khususnya di lingkungan FK Unair.
"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG(K). atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," kata Martha.
"Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tutupnya.