Unair Ajak Anak Muda Melek Digital, dan Beretika di Dunia Siber
Sebanyak 450 siswa SMA di Surabaya dan Malang mengikuti pelatihan Cakap Literasi dan Etika Digital yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga (Unair) pada 28 Agustus hingga 2 September 2023 kemarin. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. berkolaborasi dengan Forum Rektor Indonesia (FRI). Universitas Airlangga menjajdi merupakan salah satu dari 24 perguruan tinggi yang mendapatkan mandat dari FRI untuk melaksanakan kegiatan di daerahnya masing-masing.
Pelatihan Cakap Literasi dan Etika Digital dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh perguruan tinggi dalam menguatkan pemahaman dan kesadaran anak muda akan cara berinteraksi di dunia digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Melalui pelatihan ini, peserta yang sebagian besar berusia 16-18 tahun diharapkan tidak hanya meningkat kemampuan literasi digitalnya, tetapi juga menerapkan etika digital yang baik. Etika digital meliputi menggunakan pola Komunikasi yang sesuai dengan lawan bicara, menghormati privasi orang lain, memerangi penyebaran informasi palsu, dan memahami dampak sosial dan psikologis dari aktivitas daring yang tidak sehat. Selain itu, mereka juga dibekali dengan keterampilan untuk mengamankan data pribadi seperti platform finansial.
Untuk menyukseskan pelatihan ini, Unair sendiri mengirim beberapa akademisi yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, di antaranya Rani Suteja M.Sc. sebagai pakar Komunikasi, Faisal Fahmi, P.hD. sebagai pakar sistem informasi, dan Agastya Wardhana selaku pakar internasionalisasi.
Pelatihan Cakap Literasi dan Etika Digital Unair sejauh ini telah dilaksanakan di tiga SMA di dua kota yakni SMA Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 2 Surabaya, dan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur. Rencananya, tim Unair akan mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, tepatnya SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi pada 21 September mendatang.
“Fokus kegiatan kami bukan hanya penguatan literasi digital anak muda seperti keamanan data dan kemampuan memverifikasi informasi, melainkan juga etika dalam penggunaan gawai digital yang seringkali diabaikan,” ucap Agie Soegiono, M.P.P., dosen Universitas Airlangga yang sekaligus menjadi ketua panitia. “Supaya tujuan pembelajaran tercapai, penyampaian materi juga dilengkapi praktik langsung di mana siswa langsung menerapkan setting keamanan data pada gawai digital masing-masing.” tambahnya.
Kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental secara nasional juga masih akan berlanjut di seluruh penjuru tanah air hingga pertengahan November mendatang. (is)
Advertisement