Umur Wanita, Menjadi Faktor Berpengaruh pada Proses Bayi Tabung
Dalam proses bayi tabung atau in vitro fertilization memang banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan program tersebut. Namun bila dipersentasikan, menurut Prof. Samsulhadi, dr., SpOG(K) Kepala Klinik Tiara Cita, faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan bayi tabung adalah umur wanita.
"Umur paling wanita paling kaya sel telur ialah ketika berada di rahim ibu usia lima bulan ia punya 7 juta sel telur, saat lahir hanya punya 2 juta sel telur, saat menstruasi hari pertama hanya punya 500 ribu sel telur dan saat menopouse hampir habis," ujar Samsulhadi ditemui di acara reuni alumni klinik fertilitas, Minggu, 17 Februari 2020.
Samsulhadi biasa ia disapa mengungkapkan, semakin tua umur seorang wanita jumlah telurnya semakin sedikit, kualitas telurnya semakin jelek dan tidak peka terhadap rangsangan.
"Dalam proses bayi tabung, bila wanitanya sudah berumur biasanya lebih membutuhkan banyak obat. Di atas 35 tahun biasanya hal tersebut akan terjadi," ujarnya kepada Ngopibareng.id.
Sementara, ujar Samsulhadi, untuk laki-laki kualitas sperma akan menurun saat usia di atas 50 tahun.
"Kalau dari awal laki-laki tidak memiliki penyakit. Normalnya menurut penelitian kualitas sperma akan turun setelah berusia 50 tahun," terangnya.
Maka dari itu Samsulhadi menyarankan, bila ingin melakukan proses bayi tabung untuk juga mempertimbangkan umur pasangan masing-masing.
"Lebih cepat lebih baik, karena angka keberhasilannya akan semakin tinggi," imbuhnya.
Ia menambahkan, saat ini tak perlu malu dalam menajalankan bayi tabung. Sebab ini hanya proses saja yang berbeda yakni pembuahan tidak terjadi dalam rahim.
"Kalau kehamilan, anak yang dilahirkan semuanya sama dan normal seperti kehamilan normal pada umumnya. Buktinya ada yang saat ini sudah lulus sarjana, berarti memang kepandaiannya, fisiknya semuanya sama," tutupnya.
Advertisement