Umur Baru 15 Tahun, Berat Badannya 200 Kg
Sejak enam tahun lalu, Silvia Dwi Susanti mogok sekolah. Bukan masalah ekonomi keluarga yang tak mampu menyekolahkan anak bungsu pasangan almarhum Suroso dan Musri ini.
Gadis asal Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini, malu ke sekolah lantaran berat badannya yang mencapai 200 kilogram.
Sebagai remaja putri yang baru 15 tahun, Silvia mengaku malu dengan kondisinya. Dia bahkan tak pernah lagi keluar rumah untuk bermain dengan teman sebayanya. “Saya malu,” kata Silvia lirih.
Musri, ibunda Silvia menceritakan, kenaikan berat badan Silvia melonjak sejak duduk di bangku kelas IV sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di desa mereka. Kondisi berat badan anaknya semakin hari kian bertambah padahal pola makannya normal.
Saat Silvia memutuskan tak ingin melanjutkan pendidikannya, orang tuanya hanya bisa pasrhah. Kini enam tahun sudah berlalu, Silvia hanya mengurung diri dalam rumah. Dengan berat badannya, dia kesulitan berjalan dan harus dibantu orang lain. Dia bahkan tak pernah keluar rumah, hanya sampai sebatas pintu dan melihat teman sebayanya bermain.
Keluarga Silvia berharap pemerintah setempat bisa membantu kondisi anak mereka yang mengalami obesitas. "Harapannya Silvia bisa kembali normal seperti teman-teman lainnya," ucap Musri.
Beruntung, harapan Musri di dengar oleh perangkat desa setempat. Kepala UPT Kesehatan Dr Yannah dibantu Kapolsek, Danramil, dan Camat setempat langsung mengunjungi rumah keluarga Silvia, seperti dikutip dari akun Instagram @cah_bluluk.
Mereka bahkan melakukan timbang badan untuk mengetahui secara pasti bobot Silvia. Hasilnya, berat badan 179 Kg, tinggi badan 145 cm, lingkar badan 165 cm, tensi 140/80. Selanjutnya, Silvia di rujuk ke RS Ngimbang utk pemeriksaan lanjutan. (yas)